Pompa air banyak dipergunakan di rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan mengalirkan air. Pada umumnya pompa dipakai untuk mengalirkan air dari sumur langsung ke kran, atau dari sumur menuju tangki reservoir baru kemudian dari tangki air mengalir secara gravitasi menuju kran. Untuk mengatur operasi pompa secara otomatis sesuai dengan kebutuhan kita diperlukan alat pengontrol kerja pompa. Pada umumnya ada dua jenis alat kontrol yang banyak dipakai melengkapi pompa di rumah tangga, yaitu pressure switch (bekerja berdasarkan tekanan air di sisi keluaran pompa) dan level control (berdasarkan ketinggian permukaan air yang berada di dalam tangki reservoir). Level control hanya cocok dengan sistem yang menggunakan tangki reservoir sebelum air didistribusikan ke pengguna, karena pelampung alat ini harus dimasukkan ke dalam tangki. Gambar kedua alat pengontrol tersebut seperti di bawah ini. Sebelah kiri level control switch dan sebelah kanan pressure switch.
Prinsip kerja kedua alat ini sama yaitu switch (pemutus dan penghubung arus listrik). Bedanya gaya untuk membuka tuas penghubung arusnya adalah gaya berat pelampung untuk level control, sedang untuk pressure switch adalah gaya akibat tekanan air di sisi keluaran pompa. Namun akibatnya terhadap operasi pompa berbeda. Bila menggunakan level control, pompa baru akan mati bila kedua pelampung mengambang di permukaan level air dan hidup lagi manakala kedua pelampung tergantung, artinya muka air berada di bawah kedua pelampung yang tergantung pada switchnya. Jadi hidup matinya pompa (start-stop) jarang. Sedangkan pressure switch mengakibatkan start stop lebih sering karena begitu tekanan sisi keluar pompa turun akibat keran terbuka, maka pompa akan start dan akan mati sesaat setelah semua aliran keluar pompa tertutup. Konsekuensinya umur pressure switch biasanya lebih pendek (lebih cepat rusak).
Sebagai kesimpulan, pemilihan pengaturan operasi pompa tergantung pada system instalasi air yang dirancang. Untuk yang menggunakan tangki tendon dengan distribusi secara gravitasi disarankan menggunakan level control. Sedangkan untuk instalasi yang hanya berupa pemipaan langsung dari sumber menuju pemakai, tidak ada pilihan kecuali memakai pressure switch dengan konsekuensi cepat rusak bila tidak dilengkapi dengan tangki tekan untuk mengurangi frekuensi start stop. Bagaimana prinsip kerja tangki tekan? Tunggu di tulisan berikutnya ya. Selamat merenung dan mencoba.
Prihadisetyo's Weblog 
Bagaimana prinsip kerja tangki tekan?
Mahendra, tks
Tangki tekan adalah bejada tekan yang semula diisi dengan udara. Lalu diisi pula dengan air saat pompa bekerja karena pada umumnya tangki tekan dipasang pada sisi keluaran pompa air. Akibatnya jika tekanan air lebih tinggi dari tekanan udara, air akan masuk ke dalam tangki dan udara akan berkurang volumenya sehingga tekanan tangki naik. Demikian seterusnya, jika air pompa sudah tidak dipakai lagi maka air akan terus mengisi tangki hingga tekanan tangki naik terus. Karena sisi keluaran pompa ini dihubungkan dengan pressure switch maka pada tekanan tinggi tertentu switch ini akan memutus arus menuju motor pompa sehingga pompa berhenti bekerja. Bila air dalam saluran yang berhubungan dengan tangki tersebut dipakai, misalnya kran dibuka, maka air akan ngocor keluar sehingga tekanan tangki turun sampai suatu ketika mencapai tekanan setting terrendahnya pressure switch dan listrik akan mengalir lagi ke motor sehingga pompa bekerja kembali. demikian seterusnya bolak-balik. itulah prinsip kerja tangki tekan sebagai media kontrol operasi pompa. Makin besar volumenya tentunya waktu antara mati dan hidupnya akan semakin lama, karena persediaan air di dalam tangki makin banyak. Ok selamat memahami. dan salam, psd.
By: Mahendra on July 10, 2009
at 1:46 am
Mas Pri,
Saya mau tanya. Saat ini saya akan membuat rumah dua lantai. Untuk masalah air, rencananya lantai pertama akan disuplai oleh PDAM sedangkan untuk lantai 2 akan disuplai oleh air sumur. Sumur tersebut tergolong type dangkal karena hanya lima meter saja sudah ada airnya. Air dari sumur tersebut akan ditampung toren di lantai 2 dengan ketinggian 10 meter dari permukaan tanah. Dan rencananya akan menggunakan level switch (Radar) untuk pengaturan start/stop pompa dan pengisian toren tersebut. Jarak horizontal sumur dengan toren adalah 6 meter.
Pertanyaan:
1. Apa pebedaaan type pompa air otomatis, semi otomatis, dan tidak otomatis?
2. Apa Type dan merek pompa yang harus saya beli? Dengan mempertimbangkan penggunaan Radar sebagai level switch otomatisnya.
3. Bagaimana cara memasang level switch (Radar) tersebut? Apakah harus ditarik kabel khusus dari Toren ke Pompa air yang ada di bawah? Kalau jawabannya iya, Kabel jenis apa yang harus digunakan? apakah sama dengan kabel yang digunakan untuk instalasi listrik lampu (jenis kabel NYM)?
4. Bagaimana wiring diagram untuk menghubungkan antara level switch dengan pompa? apa yang harus di hubungkan dari level switch (radar) ke pompa? karena pompa tersebut juga dihubungkan ke instalasi listrik untuk powernya. Apakah ada fasilitasnya untuk menerima sinyal dari Radar?
5. Apakah memerlukan alat lain sebagai interface antara level switch (radar) dengan pompa? Apakah langsung dipasang karena sudah ada fasilitasnya?
Terimakasih atas tanggapannya.
salam,
By: bagus on October 24, 2010
at 2:23 pm
Bagaimana sistem pelampung ini bekerja jika diterapkan pada tandon air bawah tanah dimana sumber airnya adalah dari PDAM. Apakah bisa diterapkan?
Terima kasih
Mas Sophian, tks kunjungannya.
Sistem kerja pelampung ini adalah berhubungan dengan membuka dan menutupnya katup berdasarkan permukaan air dimana pelampung mengambang. Bila permukaan air makin tinggi karena air mengalir terus masuk ke dalam bak, maka pelampung ikut naik. Karena pelampung ini dihubungkan tuas yang dipakai untuk membuka dan menutup katup, maka bila posisi pelampung naik terus/terangkat maka tuas akan bergerak untuk menutup katup. Bisa diterapkan bila sumber airnya PDAM tapi harus ada bak penampung air dimana pelampung tersebutlah sebagai media buka tutupnya katup. Artinya bila permukaan air penuh otomatis katup tertutup dan sebaliknya bila permukaan air dalam bak turun pelampung dan tuas akan membuka katup sehingga air dari PDAM bisa masuk lagi ke dalam bak. Lain kali mekanismenya akan saya coba carikan mas, tks semoga mengerti penjelasan ini. Salam. PSD
By: Sophian on July 13, 2009
at 8:54 am
Terima kasih Mas Pri,
Secara umum saya mengerti prinsip kerjanya.
Namun saya membutuhkan wadah atau tandon(bawah tanah) yang cocok untuk pelampung jenis ini, apa Mas Pri punya saran atau referensi untuk ini (jenis Tandon dan Pelampung)
Atau adakah produk yang dijual dipasaran Tandon (500-1000 liter) dan pelampungnya
Salam
Sophian
Mas Sophian,
Rasanya saya belum nemu tandon yang dilengkapi dengan pelampung jenis ini. Tapi bisa diakali, yaitu menghubungkan switchnya pelampung dengan motorized valve, yaitu katup bermotor listrik yang membuka atau menutupnya bila ada arus (energized), dan arusnya diputus atau disambung dari switchnya pelampung yang nyambung tidaknya arus bergantung pada posisi pelampung. Tapi ya jadi agak mahal, namun bukan tidak bisa kan. Coba mas Sophian cari2 dulu info mengenai motorized valve terus mengakalinya dengan menggabung dengan sistem pelampung dan switch tersebut. Selamat mencoba. Terima kasih, mohon maaf bila ada kekurangan saya. Salam, PSD
By: Sophian on July 18, 2009
at 3:03 pm
Saya baru pasang tandon 1100 l di lantai 2, tepatnya 2 meter dari lantai 2 sehingga tinggi total 6 meter dari tanah, input tandon dari PDAM melalui pompa air, output langsungke jaringan rumah. Permasalahannya adalah keluaran dari tandon itu kok pelan sekali terutama yang di lantai 2? Mohon saran pemecahannya.
Mas Tono ysh,
Terima kasih kunjungannya. Wajar mas kalo keluaran air dari tandon ke lantai 2 pelan. Yang menentukan besar kecilnya aliran air keluar dari tandon secara gravitasi adalah jarak antara muka air di tandon terhadap keran yang sedang dibuka. Untuk lantai 2 karena jarak ini kemungkinan besar tidak lebih dari 1,5 m ya pasti pelan, karena menurut kaidah plambing jarak minimum agar kita merasa puas adalah 6m. Solusinya, kalo dari PDAM airnya kencang dan tekanannya kuat, masuknya ke tandon tidak usah pakai pompa saja, pompanya dipindahkan untuk memompa dari tandon ke kran-kran. Tentunya pompa harus dilengkapi dengan pressure switch agar bisa bekerja (mati hidup) secara otomatis. Solusi lain, jika yang ini tidak memungkinkan karena PDAMnya tekanannya kurang kuat ya terpaksa beli pompa baru untuk memompa air dari tandon ke kra-kran seperti solusi pertama tetapi pompanya baru yang biasa disebut booster pump. Untuk booster pump ini beli yang wattnya kecil saja, misalnya antara 50 hingga 100 W. Saya kira sudah cukup untuk pemakaian maksimum 2 kran dibuka bersama. Solusi ketiga kalau mau gravitasi, tandonnya saja yang dinaikkan hingga sekitar 6 m dari lantai 2, ok pak Tono. Selamat mencoba semoga berhasil. Salam, PSD
By: Tono on July 28, 2009
at 3:44 pm
ass. saya mau tanya mengapa penyedotan air tidak sempurna..? maksudnya mengapa terlalu cepat ritme penyedotannya (mesin pompa automatic) normalnya apabila air di tangki kosong, seharusnya penyedotannya agak lama ritmenya. tetapi yang ternjadi ritmeya terlalu cerpat. sudah pernah pelampung yang di tangki di ganti, tetapi masih seperti itu (ritmenya terlalu cepat)
Mas Teuku Hanibal ysh,
Terima kasih kunjungannya. Mohon maaf saya agak kurang jelas mengenai instalasi pompa yang anda miliki. Daripada saya menebak, kalau tidak keberatan anda jelaskan instalasinya terlebih dahulu. Misalnya apakah anda menyedot dari tangki bawah tanah yang besar untuk didistribusikan ke kran-kran atau bagaimana? Dan fungsi pelampung di instalasi anda untuk mengatur kerja pompa saat mendistribusikan atau saat menyedot? Kalau jelas susunan instalasinya, insya ALLAH saya akan coba jawab yang jitu dan sekalian solusinya he-he-he. Salam, PSD
By: Teuku Hanibal on August 9, 2009
at 8:29 am
salam,
saya punya dua pompa, yang pertama sanyo biasa dari tandon depan (PDAM) ke tandon atas,dan selama ini berfungsi baik tidak bermasalah.
Yang kedua dari tandon atas ke keran2 rumah.
Pompa ini pompa dap biasa yang saya beli seharga 200 ribuan saja, menggunakan sistem otomat.
Masalahnya adalah otomatnya pompa ini sering sekali rusak, tiap berapa bulan sekali mesti diganti otomatnya. Saya sudah habis banyak mulai otomat paling murah sampe paling mahal, sama saja tetap rusak setelah pemakaian bbrp minggu/bulan.
Adakah rekomendasi pompa yang cocok dari tandon atas-keran2 dengan otomat yang tidak mudah rusak?
Trims.
Mbak Nita ysh,
Tks kunjungannya. Jawaban masalah anda adalah karena tangki tekan di pompa dap terlalu kecil sehingga mati hidupnya otomatis terlalu sering sehingga akibatnya sering rusak otomatisnya. Untuk mengatasinya, belikan tangki tekan dap yang agak besar (kira-kira diameternya 25 cm tinggi 30-40 cm yang biasa dipakai di pompa jetpump-nya DAP juga) kemudian pasang di saluran keluaran pompa dap anda dengan samungan T, satu ke tangki baru ini satunya ke kran-kran. Dengan demikian operasi mati hidupnya saklar otomatis akan lebih jarang dan gak gampang rusak. Rasanya ada di tulisan saya gambar lengkapnya. Selamat mencoba. Salam, PSD
By: nita on September 7, 2009
at 2:47 am
untuk pompa pendorong sistem automatisnya beda, yaitu flow switch beda dengan pressure switch yang suka membuat pompa mati hidup flow switch mempunyai prinsip kerja bedasarkan aliran air jadi pompa tidak mati hidup karna ada bocor halus atau tekanan kurang, tekanan di pipa lebih rendah jadi instalasi plumbing anda aman, hemat listrik karna tidak mati hidup, dan sepengalaman saya pakai flow switch sudah 2 tahun gk ada masalah walau pompanya pakai pompa biasa lengkapnya di http://permatatehnik-gsm.blogspot.com/
By: taufiknurhapani on February 1, 2014
at 5:37 pm
Bapak / ibu sy ad pertanyaan tolong di jawab, sy ad pasang tangki tekan 100 lt , sesudah sanyo 500 watt, dan keluar ke instalsi rumah, di unit sanyo sendiri ada tangki tekan juga, yg jd pertanyaan apa bisa dipakai bareng tangki di unit sanyo dan tangki 100 lt, dgn tekanan yag sama, = 3 bar. tks
Saya Bapak mbak herny?,
Jawabannya bisa, jadi kedua tangki tekan anda akan bekerja secara seri sehingga justru menguntungkan bila ditinjau dari semakin banyaknya air yang tertampung untuk didistribusikan. Tks kunjungannya ya. Salam,PSD
By: herny on September 7, 2009
at 6:51 am
Salam Sejahtera,
Saya pake Pompa merk Kizawa Type KZ250A daya 250 Watt. Sy suka tekanan air besar jd tdk pake tangki tandon air, semua instalasi air rapat/tdk ada bocor, sy pasang switch otomatis tdk menggunakan tabung tp langsung pd keluaran air yg sy kombinasi dengan switch otomatis tsb.
Tapi…tdk smp 2 Bln switch otomatisnya mulai rewel dan harus distal-stel yg akhirnya rusak, kendala sy adlh switch seringkali hrs distel & kmd cpt rusak/ganti.
Mohon solusinya agar switch awet tp tekanan air tetap besar, sbg tmbhan info bhw sumur kami dangkal dg debit besar.
Terima kasih
Mas Bara ysh,
switch cepat rusak karena terlalu sering mati hidup akibat setiap kran dibuka, salah satu saja, pasti pompa hidup. Jadi frekuensi start stop tinggi yang menyebabkan switch cepat rusak. Solusinya tambahkan tangki tekan dan belikan pressure switch yang agak tinggi kwalitasnya. perkara keinginan tekanan besar tetap dapat dilaksanakan dengan sistem ini hanya dengan menyetel tekanan mati hidupnya pompa di pressure switch tersebut. Ok selamat mencoba, semoga sukses, salam, psd
By: Baradentra on October 29, 2009
at 1:49 am
terimakasi mas sophian atas penjelasan pressure switch dan Level control, saya baru instalasi pompa air di rmh pompa air yg saya pake groundfos jet pamp yg ada tabung tenkinya, air di tampung ke penampungan air yg tingggi nya 6 mtr,baru di salurkan ke kran. pertanyaan saya apa perlu pake level control lagi di penampungan air tersebut untuk mengurangi star stop pd pompa air??? tks
Mas Karyudi, ok saran saya pakai level control saja mas. Tapi tabung yang di jet pump jadi tak berguna dong, sebaiknya tidak perlu diaktifkan pressure switchnya bila sudah pakai level controll di tangki tandonnya. Ok selamat mencoba, salam. PSD
By: karyudi on October 30, 2009
at 2:33 pm
maaf salah panggil nama seharus nya ke mas prihadisetyo bkn sophian….sekali lah maaf mas prihadisetyo……trimks
By: karyudi on October 30, 2009
at 2:37 pm
Bagus pi Pengendali pompa air yang di buat ank kir SMA YPS Soroako
sudah hemat,murah,bagus lagi..(LCEN XIV)
By: tiiwyi on November 10, 2009
at 2:54 am
saya bikin produk sendiri, level switch tanpa pelampung, tapi menggunakan sensor stick, harga terjangkau, bisa untuk tandon air atas dan bawah tanah.
teman teman bisa mampir ke levelswitch.co.cc.
By: hasan on January 10, 2010
at 1:31 pm
mana mas hasan, saya gak nemuin ulasan anda tentang level tandon otomatis.. di http://www.levelswitch.co.cc
By: bekti on April 9, 2010
at 4:47 pm
ini link nya pak.. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6819985
levelswitch.co.cc udah disable
By: hasan on April 25, 2011
at 5:24 am
Dear mas pri, saya ada pertanyaan mengenai cara masang pompa air baru dengan metoda otomatis yang Level control di tandon, apa yang harus kami persiapkan terlebih dulu untuk memastikan kalau kerja otomatis nya berfungsi sebelum di pasang pada tandon, mohon kiat2nya,..
thanks alot
Mas Prayitno ysh, kalau level controlnya seperti di tulisan saya intinya hanya saklar yang buka tutupnya diatur oleh berat pelampung. jika pelampung yang memberati saklar 2 pelampung maka saklar akan ter”on”kan, tapi kalau hanya 1 pelampung yang memberati saklar tetap on dan baru “off” bila kedua pelampung ngambang di permukaan air. Jadi untuk mengeceknya ya begitu saja, pegang saklarnya, lepaskan 2 pelampung apakah saklar jadi naymbung (“on”) dengan suara tak gitu. Bila salah satu pelampung (yang bawah) diangkat saklar harus tetap on. Bila dua pelampung diangkat semua sehingga talinya kendor barulah saklar “off” yang ditandai dengan suara tak lagi. Ok selamat mempraktekkan ngetes saklar pelampung di udara saja dulu, salam, psd.
By: Prayitno on February 1, 2010
at 3:52 am
Mohon informasi :
– dimana saya bisa dapetin alat level control spt itu?
– saklarnya dihubungkan ke kabel mana aja?
Saya baru mau pasang toren, tapi pompa air non otomatis.
terima kasih
By: abie on October 21, 2010
at 8:30 am
saya ada masalah dengan pompa air saya. saya pakai pompa air shimitsu 9m. saya jg tdk pakai tandon. air sumur langsung ke keran. Permasalahnya kenapa otomatis pompanya tdk bisa brfungsi normal. padahal saya pakai pompa ini 2th kmd juga sdh 2bln lalu ganti otomatnya. gejala ini sering muncul pada saat musim hujan. di body saya pernah kena setrum. Sekedar info saya sblmnya pakai pompa gold star 9m masalah ini jg muncul akhirnya saya putuskan ganti baru dgn shimizu. saya pikir dgn ganti baru permasahan selesai tp belakangan ini muncul kembali. tolong infonya mas. thxs berat…
sekalian info fungsi kapasitor, fungsi otomatism, fungsi tabung angin. thx sekali lagi.
Mas Aan ysh, kayaknya sistem listrik anda groundingnya gak baik, benahi dulu deh supaya bodi pompa gak nyetrum. Klau otomatisnya sih asal instalasinya benar biasanya ya berfungsi saja. Kalau gak salah, karena saya bukan ahli listrik, kapasitor untuk nyimpan muatan agar motor kuat distart, kalau otomatis hanya mengatur kerja pompa agar mati hidup sesuai keinginan kita sehingga pompa awet, dan fungsi tangki angin untuk mengatur start stop pompa agar frekuensinya jarang. Ok, semoga jelas, he-he-he, salam. psd
By: aan on February 2, 2010
at 5:07 am
Assalamualaikum Wr. Wb.
=================
Mas, ini saya baru beli pompa DAP 200rb, sy bwt tarik air lgsg dr sumur ke kran2 (utk mencuci pakaian + siram tanaman) sy..
Nah, yg sy mo tanya gmn cara pasangnya..??
->krn sy coba lgsg masukkan pipa hisap dari sumur ke DAP dan pipa dorong lgsg ke kran air + sya isi air pancingannya, pipa berputar tdk keluar airnya.. sy sdh beli pressure switch DAP + tangki tekannya tp sy jg bingung bgmn memasangnya…
Mohon penjelasannya mas..!! (kl bs secepatnya, krn sy br pindah rumah dan instalasi PDAM blm ada..)
Wass. wr. wb, mas Ali ysh, tolong cek apakah di pipa yang ke tanah ujungnya sudah ada foot valvenya (katup searah, air bisa naik tapi gak bisa turun) agar air pancingan tidak turun langsung ke tanah. Bila sudah ada, cek seluruh pipa isap ada yang bocor apa tidak. Jika bocor pasti gak bisa ngisap. Tandanya kalau bocor, bila diisi air pancingan setelah penuh tanpa menjalankan pompa air akan turun sendiri beberapa saat kemudian. Untuk masang tangki tekan, pasang saja di sisi keluar pompa, pipa keluaran pompa pasangi T (percabangan), satu sisi dari pompa, satu sisi ke tangki dan satu sisi ke kran2. Pressure switchnya nempel atau dipasang di pompanya, biasanya seperti itu. Lihat gambar foto di artikel saya, selamat mencoba, salam, psd.
By: ali on February 4, 2010
at 6:43 am
selamat pagi.
kenapa pompa air saya semburannya kecil dan suwarannya bising, mohon ifonya, trim’s
By: edy on November 1, 2012
at 12:15 am
ikutan nanya mas.. mudah2an ada solusi.
1. dulu saya pake pam dan airnya dimasukkan ke bak penampung dengan ketinggian 2M dari permukaan lantai. selama ini tekanan air PAM kuat untuk naik ke torent tsb. tapi sekarang sudah gak kuat lagi. kira2 jetpum tipe dan merk apa yang bisa saya gunakan? dan kisaran berapa harganya..?
2. dengan ketinggian toren 2,5M dari permukaan tanah.. dan kocoran air kebawahnya sekitar 1,5M (1M diatas permukaan tanah), semprotan di wastafel dan closet dan juga shower tidak lah kencang. hingga daya dorong air sangat lemah.. apa saya harus pake 2 jet pum..? yang 1 untuk nyedot air naik ke toren.. yang 1 untuk nyemprot ke kamar mandi, wastafel,shower dan juga closet..?
Mas Sigit(?) ysh,
Mungkin menurut saya gak perlu pakai dua pompa tapi ada dua alternatif yang saya usulkan:
1. Dari PAM dipompa langsung saja menuju ke kran2, wastafel dll pakai pompa biasa (bukan jetpump) yang saya kira dengan 100 Watt saja cukup. Jadi torennya tidak dipakai lagi, atau
2. Torennya ditinggikan hingga minimal 6 m dari lantai agar lebih memuaskan nanti kocoran airnya dibanding yang sekarang. Untuk itu pompanya dipakai menaikkan air dari PAM ke toren yang tinggi tadi. pompanya sama dengan alternatif 1, cukup 100 Watt.
Jangan lupa untuk kedua alternatif tersebut pompa perlu dikontrol. Untuk alternatif 1 pakai pressure control, sedang alternatif 2 pakai level control. keduanya dapat dibaca saja di tulisan saya di blog ini.
Ok selamat mencoba, salam, psd.
trims bantuan dan infonya…
By: seeget on February 8, 2010
at 3:33 pm
terimakasih mas atas respon nya. kira2 mas bisa rekomendasiin merek yang bagus untuk ukuran 100watt itu..? karna saya sama sekali gak ngerti tentang pompa.. tapi sekarang kayanya musti pake pompa. pertanyaan lainnya :
1. kalo saya pake pompa biasa (saya gak ngerti beda jetpump atau pompa biasa yang mas maksud)… apa ada kontrol otomatisnya..? misal jika dari pipa PAM saya masukin pompa air,.. pas buka kran, maka pompa akan nyala otomatis. atau jika pompa itu juga saya masukin ke toren/galon air 500ML.. maka dia akan mati otomatis jika toren tsb penuh.. dan kemudian akan mengisi kembali jika toren kekurangan air.. apakah bisa seperti itu mas..? kalau bisa,.. pompa apa yang harus saya beli.. atau apa nama alatnya jika saya harus membeli..
terimakasih sekali lagi atas responnya..
By: seeget on February 11, 2010
at 9:48 am
cuma mengingatkan…menyedot dari PAM/PDAM langsung (tanpa di tampung dahulu dalam tandon/tangki) adalah tindakan ilegal…selain itu akan mengganggu distribusi air ke tetangga rumah.
By: MASAGUS on March 19, 2012
at 3:58 am
mas, saya sangat berterimakasih atas tulisan ini. sangat membantu saya yang sama sekali gak ngerti masalah pompa air. ada pertanyaan saya, mohon di bantu. (lebih kurang, kasus saya sama dengan mas seeget).
1. dari kran PAM, saya pasang 2 cabang (tidak pakai pompa, karna air PAM cukup kencang): yang 1 ke kran dan bak penampungan rumah induk dan 1 lagi ke toren paviliun. untuk toren paviliun, apa ada alat untuk memberitahukan saya bahwa toren sudah penuh, seperti bel atau alat bantu lain. karna kadang tanpa saya sadar, air di toren paviliun meluber karna penuh dan belum kami matikan.
2. untuk toren paviliun, tinggi toren (500 liter) hanya 2M dari tanah. dulu hanya menggunakan kran untuk bak saja (2 Kamar mandi). tapi sekarang, saya pasang kloset+alat cebok, wastafel, shower dan kran untuk bak air (semua terpasang di 2 KM tadi).. tapi ternyata airnya gak nyemprot (lemah sekali..bahkan air shower aja gak bisa nyemprot), apa saya perlu pompa agar air nyemprot dengan kencang ke setiap kamar mandi..? karna untuk naikin ketinggia toren, sangat tidak memungkinkan… kira2 pompa semprot model apa yang bagus? dan apakah pompa itu sistemnya otomatis..?
terimakasih atas bantuannya.. semoga segera dapat info.
-Bima-
Mas Bima, untuk pertanyaan pertama, lengkapi saja pipa air masuk ke toren dengan katup berpelampung sehingga kalau toren sudah penuh otomatis kran ini nutup dan air gak akan ngalir ngisi toren lagi, jadi gak mungkin banjir. Nanti kalau tinggi muka air di toren turun karena airnya kepakai, otomatis kran buka dan air masuk lagi ngisi toren sehingga toren selalu ada air dan gak pakai tumpah, ok.
Untuk pertanyaan kedua, ya anda perlu pompa, yang 100 watt saja saya kira cukup untuk memompa air dari toren ke 2 kamar mandi tersebut, ok, selamat mencoba, salam, psd.
Note: maaf balasnya terlambat, maklum saya sibuk sekali akhir-akhir ini.
By: bima on February 12, 2010
at 12:29 pm
Assalamualaikum wr. wb.
================
Terima kasih mas atas responnya…
Alhamdulillah sudah saya cek trnyt bener mas.. foot valve-nya uda gak bisa dipake jd sdh sy ganti dgn yg baru dan pompa bs berjln..
tp utk pemasangan tangki tekan + pressure switch blm saya lakukan. krn sy msh bingung memasangnya bgmn??
sebab, pressure switchnya terpisah dari pompa dan hanya ada 2 kabel listrik yg keluar.
Mohon bantuannya sekali lagi mas…!!
Mas Ali, terima kasih semoga pompanya lancar terus ya. Untuk masang pressure switch dan tangki tekan sederhana kok. Pasang pressure switch ke tangki tekan. Tangki tekan menerima air dari pompa dan mengeluarkan air ke kran-kran. Kabelnya ya memang cuman dua, satu hubungkan dengan salah satu kabel power pompa. Satunya, dengan sisa satu lagi miliknya pompa hubungkan ke power listrik. Sudah selesai, jadi pressure switch berfungsi sebagai saklar power untuk pompa. Ok, semoga jelas dan selamat mencoba, salam, psd.
By: Ali on February 15, 2010
at 3:28 am
Mas,,mohon petunjuk…
Saat ini di rmh sy terpasang tangki air dengan jarak 3m dari permukaan tanah (PDAM). Suplai air ke tangki saat ini hanya mengandalkan PDAM saja (tanpa pompa), yaa..walaupun debit air suplainya tidak terlalu besar tp cukuplah untuk mengisi tangki dan pemakaian saya.
Namun, setelah sy liat konstruksi tangki airnya, ternyata tidak memiliki pelampung (level kontrol), sehingga sy harus mengontrol ‘manual’ atau mengira-ngira volume tangki, kapan kran PDAM sy buka atau sy tutup.
Dari case tersebut, sy ingin menambahkan pelampung/level kontrol ke tangki air tersebut, untuk secara otomatis menutup saluran suplai air dari PDAM, apakah bisa?? sehingga jika volume tangki tersebut telah penuh, sy tidak perlu menutup kran PDAM, karena tangki secara otomatis akan tertutup saluran suplainya (krn kerja pelampung). Jika bisa, mohon sy dibantu bahan2 apa sj sy harus sy sediakan & konstruksi pembuatannya.
Terima kasih.
Mas Kim ysh, gampang itu, belikan saja katup berpelampung. Maksudnya katup yang dilengkapi pelampung untuk nutup dan buka secara otomatis tergantung muka air yang ada di dalam tangki. Tapi belinya yang bagus supaya nutupnya sempurna bila air sdh penuh, ok. Pasangnya adalah di pipa masuk ke toren tersebut. Selamat mencoba, salam. Psd.
By: Kim on February 22, 2010
at 3:18 am
assalamu alaikum wr. wb.
saya ada pertanyaan ni pak…
kenapa pompa dirumah saya walaupun dihidupkan tidak menghisap air..tetapi setelah di isi air pada pompa baru pompa mengisap???
sebenarnya apa yg menyebabkan seperti ini? sedangkan ada juga pompa yg begitu dihidupkan langsung mengisap air..
terimakasih.
Uda Mukhlis, meskipun cerita pompanya kurang lengkap saya coba jawab.
1. tolong cek dulu apa sudah ada foot valve apa belum di ujung pipa isap yang di bawah. Bila belum, itu penyebabnya, karena air selalu turun lagi saat pompa mati karena foot valve fungsinya menahan air turun tapi bisa dialiri air ke atas saat pompa nyedot. Solusinya belikan foot valve dan pasang.
2. Bila sudah ada, cek berfungsi dengan baik apa tidak. Caranya dicopot, terus ditiup dari arah atas harus buntu tapi kalau ditiup dari bawah harus buka, ok. Kalau berfungsi baik ya pasang lagi. Kalau masih turun terus airnya dan selalu perlu ngisi pompa sebelum dijalankan berarti ada yang bocor pipa isapnya, cek atau cari dimana bocornya perbaiki sampai betul2 kedap. kuncinya pipa isap harus kedap udara, ok. Selamat mencoba, salam, psd.
By: mukhlis ridho padang on March 2, 2010
at 3:09 am
Halo mas Pri
saya punya masalah dgn pompa air pendorong saya, otomatisnya tidak berfungsi bagus,mesinnya terus hidup.minta tolong solusinya.trims.
Mas Adrian, kalau pompa anda ada tabung (tangki tekan kecil) yang dilengkapi dengan pentil, diisi lagi saja udaranya melalui pentil ini dengan memompanya pakai pompa ban sepeda. Saya duga penyebabnya udara dalam tangkinya sudah habis, atau otomatisnya (saklarnya) memang sudah rusak, jadi saatnya ganti, ok, selamat mencoba. Salam, psd.
By: Adrian on March 18, 2010
at 9:24 am
Mau shearing pengalaman saja bagi yg menggunakan tendon air penampungan di atas,,,
saya sudah hampir 2 tahun belakangan ini memakai alat level control elektroda yg cara kerjanya sama dgn pelampung yg biasa dipasang di dalam tangki penampungan atas, Sampai saat ini alat tersebut masih dalam kondisi yg baik.
Yg saya rasakan keunggulannya adalah,,
1. Level Control ini memiliki soft start,, jadi tidak konsumsi listrik berlebihan pada saat pompa mulai operasi,, konsumsi listriknya tetap.. tidak melonjak seperti pada umumnya.
2. Pemasangannya sangat sederhana,, menggunakan kabel telp saja,, dan kabelnya pun tidak mengandung listrik AC, (tidak setrum), melainkan DC saja,
3, Apabila sumber air tidak ada ( air dlm tendon tanam tidak ada air atau pam tdk ngalir atau sumur kering) , pompa akan otomatis mati dalam waktu kurang dari 2 menit, (pompa terhindar dari kerusakan ),
Semua dr kegunaannya itu dilengkapi dengan lampu led sebagai indikatornya.
Mas Hermawan, terima kasih sharingnya. Salam, psd
By: Hermawan Murvie on March 22, 2010
at 7:00 am
mas her, saya ingin kontak anda, minta dikasih dunk e’mail address..
saya tertarik spt saya coba akses mas hasan di atas tapi gagal..
tx, saya tunggu..
By: bekti on April 9, 2010
at 4:56 pm
mas hermawan, saya jg tertarik infonya.. level control elektroda nya merek, beli dimana dan harga..mohon balasan d email sy..trims sebelumnya
By: Dee on July 21, 2012
at 5:16 am
Mas.. saya mo nanya.. pressure air ke rumah saya terkadang tidak konstan, untuk lantai satu selalu ada air tapi kadang kecil tergantung supply airnya dari PDAM, tapi air tidak naik ke lantai 2.
apakah bisa saya pakai torent 1000 ltr di letakkan di permukaan tanah dan pasang pompa untuk distribusi ke kran2nya?
dan apakah perlu pasang pompa dari pipa PDAM ke torent lagi?
pompa apa yg cocok untuk torent 1000 ltr and brapa watt?
Mbak Maria,
Saya kira kalau dari PDAM masih bisa sampai ke lantai satu, meskipun kecil, usulan anda untuk pasang toren 1000 ltr diletakkan di tanah untuk nampung air dari PDAM adalah tepat. Jangan lupa pasang katup berpelampung supaya kalau penuh kran nutup otomatis. Kemudian dari toren ini dipompa ke kran-kran. Saya kira pompa 100 Watt saja sudah cocok untuk naik sampai lantai dua, dengan pressure switch agar hidup bila kran dibuka dan mati otomatis bila semua kran telah tertutup rapat. Jadi tak perlu pasang pompa lagi dari PDAM ke toren, ok. Selamat mencoba. Salam, psd.
By: Maria on March 24, 2010
at 7:35 am
mas mo tanya,
dirumah, saya air dari sumur saya tampung pakai toren di dak lt.21, trus dari toren saya kasih pompa pendorong untuk distribusi ke seluruh ruangan, yang saya mo tanya, air yang keluar dari pompa pendorong tersebut keluarnya ndut-ndutan (otomatisnya cetak-cetek terus), saya sudah cek instalasi pipa, kayanya gak ada yang bocor, gimana cara ngatasinnya mas,
thanks
By: dedy on March 30, 2010
at 4:18 am
sudah coba pakai flow switch belum lengkapnya di http://permatatehnik-gsm.blogspot.com/
By: taufiknurhapani on February 1, 2014
at 5:41 pm
salam kenal pak
saya pakai pompa air dangkal utk menghisap dari tandon air bawah. merk panasonic 125 watt otomatis. Selama 2 th lebih tidak ada masalah. Namun aqir2 ini otomatisnya selalu on dan off dg durasi 10 detik, padahal tdk ada kebocoran di kran2 atau saluran2 distribusi air lainnya. Saya kira press switchnya yg rusak, saya sdh ganti baru, tapi hasilnya tetap.
jadi apa ya penyebabnya pak? apa mungkin rusaknya check valve di sisi hisap bisa menyebabkan hal tersebut?
Trimakasih atas penjelasannya
By: Ahmad Zhein on March 31, 2010
at 5:13 am
assalamu alaikum wr. wb.
salam kenal,
mau tanya nich, Pak.
saya di rumah pakai alat otomatis level control, kemarin2 tdk befungsi trus saya cek kabel listriknya ternyata banyak yang putus mungkin karena digigit tikus, saya mohon bagaimana cara pemasangan instalasi listriknya…terimakasih..
Mas Yuddha ysh,
Salam kenal juga. Wass wr wb,
Level kontrol prinsipnya saklar juga. Pompa akan mati bila muka air penuh pompa mati. Sebaliknya kalau muka air di tandong rendah, kosong, pompa hidup lagi. Jadi karena hanya saklar, nyambung kabelnya dari sumber yang ada setrumnya ke saklarnya level control dan kabel satunya yang dari level control ke pompa. Sedang yang netralnya dari sumber langsung ke pompa saja. Ok selamat mencoba, salam, psd.
By: yuddha on April 4, 2010
at 6:47 am
Hai Mas Pri,
Terima kasih buat artikel-nya yg cukup menarik. Saya ada bbrp pertanyaan yang ingin ditanyakan. Kalau ingin memakai air PDAM dan sumur, apakah tetap menggunakan 1 pompa? dan apakah biasanya ditampung dengan dalam 1 tandon? apa nanti airnya tidak apa2 ketika tercampur?
Kira-kira berapa kekuatan pompa air yg diperlukan utk menarik air sumur dan PAM dari lantai 1 ke lantai dak (lt 4)?
Terima kasih
Dear Sammy,
Bisa satu pompa dengan dua masukan tapi masing-masing harus dilengkapi dengan katup agar bisa diatur mau narik darimana. Jadi ada pilihan operasinya. Kalau kualitas airnya sama-sama bagus nyampur gak papa. Untuk pompanya, mengingat 4 lantai rasanya antara 200 – 300 Watt sudah cukup saya kira. Selamat mencoba, salam, psd.
By: sammy on April 6, 2010
at 12:27 am
pak mau naya nih kan kalau sistem pelampung itu apabila air mengisi si pelampung akan naik nah dari situ pelampung menggerakan apa apakah mengerakan saklar ataw apa ? maaf masih pelajar
Mas Dede,
Pelampung yang saya maksud hanya untuk menutup katup saja saat air naik dan mendorong pelampung ke atas yang terhubung dengan katup. Ok, selamat belajar, salam.
By: dede jurusan kontrol proses on April 13, 2010
at 11:29 am
Salam kenal Pak
saya punya sumur gali dengan kedalaman kurang lebih 5 meter dengan jarak pompa ke bibir sumur kurang lebih 2 meter, air saya alirkan ke tandon dengan jarak kurang lebih 25 meter mendatar (horisontal) dan 9 meter naik (vertikal). saya pakai dengan merk Sanyo tipe pw H236 200 watt akan tetapi hasil air yang keluar di tandon cenderung kecil.
Mungkin ada bapak bisa beri solusi untuk merk lain atau ganti design dengan pakai booster pump atau solusi lain.
Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Mas Roni ysh,
Logikanya gak kurang kuat pompanya. Dugaan saya hanya tahanan alirannya terlalu besar. Ini bisa disebabkan oleh pipa yang terlalu kecil untuk jarak total plus ketinggian segitu. Gimana kalao dibesarkan pipanya? Selamat mencoba, salam. Psd.
Salam
By: roni on April 14, 2010
at 7:30 am
Mas, aku mau nanya nih, di saklar pelampung itu ada 4 terminal (A1,A2 dan B1,B2) Bagaimana skema sambungan listriknya untuk mengatur pompa air listrik tersebut? terimakasih.
Mas ricardo ysh,
Mohon maaf saya sendiri gak tahu banyak listrik, jadi gak bisa memberi saran. Bgm kalao anda bawa saja ke bengkel atau tukang listrik? Salam, psd
By: ricardo on May 15, 2010
at 2:41 pm
Assalamua’laikum
mas saya mo tanya nich…semalem otomatis pada pompa saya bunyi terus terusan ( setiap detik ) saya buka krannya air masih mengalir
paginya saya nyalain dan kran saya buka air tidak keluar dan sudah saya pancing tapi air tidak keluar juga, di bagian depan motor air rembes/bocor tapi sedikit..
minta tolong solusinya dong mas…terima kasih
Wassalamualaikum wr, wb. Mas Andres ysh,
Saya agak kurang mudheng nich, tapi dugaan saya otomatisnya rusak karena bunyi terus semalaman sehingga paginya gak nyala lagi. Rasanya mesti manggil tukang nich. Lain kali kalao otomatis bunyi terus biasanya tangki tekannya kurang udara, jadi harus ditambah udaranya. Selamat manggil tukang ya sambil bagi rezeki he-he-he, salam, psd.
By: ANDRES on May 25, 2010
at 1:17 am
mas,saya ada tandon air di atas tapi kalo mau ngidupin kran air mesti nyolokin listrik dulu baru air keluar ..knapa yah ?saya takut tagihan listrik saya naik bulan ini … ada yg bilang karena otomatis nya rusak apa benar ?dan merk apa yg kualitas bagus harga murah dan masang nya bagaiman ?trimakasih ya mas ..(maklum saya ibu rumah tangga dan suami kerja di luar kota)sangat tidak mudeng hal beginian
sebelumnya terimakasih sekali dan mohon di balas sebelum tagihan saya selangit
Ibu Liulaja ysh,
Wah rasanya tandon anda tidak langsung berhubungan dengan kran tapi lewat pompa dulu baru dari pompa ke kran. Kalau harus nyolokin dulu terus habis selesai nutup kran colokannya harus dicabut lagi ya memang benar mungkin otomatisnya nggak jalan lagi. Saya kira mesti dibenahi pemipaannya bila diinginkan tandonnya langsung berhubugan dengan kran atau instalasi pompa dan otomatisnya harus diperbaiki. Undang tukang aja bu, selamat mencoba, segera ya karena TDL dah naik he-he-he. Salam, psd.
By: liulaja on May 30, 2010
at 7:05 am
kk saya mau tanya, kalo pasang pressure switch nya itu dimana? terus 2 kabel dari pressure switchnya itu dipasang di mana? tolong , saya sama sekali buta.. thanks b4
Coelgrim ysh,
pasang pressure switch selalu di body pompa atau sisi keluarannya bisa di saluran keluar atau tangki tekannya. Pressure switch prinsipnya adalah saklar, jadi satu kabel ke sumber arus satunya ke pompanya. selamat mencoba ya, salam. psd.
By: coelgrim on June 9, 2010
at 1:42 am
Saya mau tanya nih, mas. katup searah yang ada di bawah masih baru, dipakai sehari normal air tidak turun walaupun semalaman tidak dipakai, tapi setelah lewat satu hari kemudian semalaman tidak dipakai paginya mesti mancing, menurut mas bagaimana apa saya harus mengganti katup searah itu, atau barangkali mas tahu kwalitas katup searah yang bagus dan tidak cepat rusak itu yang bagaimana. mohon informasinya, trims kalau bisa balas lewat email.
Trowjan ysh,
Mungkin sumur anda masih banyak pasirnya sehingga selalu ada yang tertinggal di katup searah dan mengganjal penutupannya. Akibatnya ya harus mancing lagi karena katup tidak tertutup secara sempurna. Saran saya coba cek air yang keluar. Sudah jernih betul apa belum, bila belum pompa jalankan terus hingga air keluarnya jernih. Kalau tidak ada pasir lagi masih mancing mungkin masih ada bocor halus di pipa isap. Kalau ini harus dicek betul atau ganti pipa isap baru, khususnya sambungan-sambungannya. Selamat mencoba, salam, psd.
By: trowjan on June 20, 2010
at 2:34 pm
numpang tanya mas:
merek mesin pompa air shimizu, kedalaman 24 m, masalahnya : mesin berbunyi tapi air ga keluar, colokan listrik panas, kami tdk pakai toren, air langsung mengalir dari mesin ke kran, apa tip buat saya agar mesin awet? kapasitor dan otomatis saya sudah ganti dengan yang paling bagus dan original,tapi selalu ada masalah, mesin terlalu panas, terima kasih, salam
Mas Arief S ysh,
Pompa anda ini kayaknya bukan jetpump ya. Laha kalao bukan jetpump untuk 24 meter memang agak susah khususnya bila muka air tanah yang disedot sudah semakin rendah dengan jarak dari pompa lebih dari 9 meter, karena batas sedotnya sekitar 9 meter itu. Akibatnya ya seperti yang mas rasakan itu air gak keluar, motor panas akhirnya terbakar. Ganti saja dengan jetpump mas. Cara masangnya tanyakan tukang pompa ya, trims, selamat mencoba, salam. Psd
By: arief subrata on July 2, 2010
at 4:11 pm
Salam kenal,
Mas saya mau tanya apakah ada katup berpelampung siap pakai untuk sistem pipa masuk verikal, sebab model tandon air sekarang rata rata pipa masuknya secara vertikal (dari arah atas), sedang yg saya jumpai katup berpelampung untuk pipa masuk horisontal (dari samping).
Terima kasih.
Mas Hery P ysh,
Terima kasih kunjungannya, maaf baru sempat balas. Menurut saya bagaimana kalau diakali saja dengan cara membengkokkan tegak lurus batang pelampungnya sehingga posisi katupnya vertikal. Silakan mencoba ya, trims. Salam, psd.
By: hery pramono on July 12, 2010
at 2:10 am
mas,gimana cara setting switch P itu mas?kan ada 2 kan?P yg per nya besar sama P yg per nya kecil.pompa saya itu bekerja normal sebenernya,air ga masalah apa2.tapi klo lg stand by,dia mati idup mati idup.di indikator tekanan kliatan jarumnya turun2 terus,nah pas indikator di posisi 1 psi,pompa nyala sendiri,nanti di 2-3 psi,dia mati.begitu setereusnya.padahal lg ga nyalian kran apa2
Mas Sendy, kayaknya ada yang gak beres di instalasi anda ini. berikut kemungkinan-kemungkinan penyebabnya berdasarkan pengalaman saya:
1. Ada yang bocor instalasi pemipaannya. Ganti pipa dan kran yang bocor.
2. Tidak pakai foot valve (katup searah diujung pipa masuk pompa sehingga setiap tekanan pompa besar, terus switch P mematikan motor maka tekanan air turun lagi karena balik ke tandon. Tambahkan bila belum ada.
3. Tidak pakai tangki tekan sehingga bila sedikit ada kran terbuka, tekanan air turun dan pompa hidup dan segera mati lagi terus hidup lagi terlalu sering. Belikan saja bila belum sda.
4. Setelan switch P terlalu dekat antara posisi mati dan hidup. Putar-putar saja baut yang per besar dengan coba-coba sambil buka tutup kran. pilih yang sesuai dengan keinginan anda. Bila settingnya terlalu jauh beda antara saat mati dg. saat hidup, bisa-bisa pompa tidak mati-mati. Jadi set sampai ketemu bisa mati saat semua kran tertutup dan hidup saat ada kran terbuka.
Pilih diantara empat kemungkinan tersebut mana yang cocok. Selamat memperbaiki, salam, psd.
By: sendy on July 25, 2010
at 7:05 am
Pak, saya mau tanya bagaimana mengatur jarak pelampung tsb (saya menggunakan sistem level control…disitu ada 2 pelampung, jaraknya brp antar pelampung satu dengan yg lain…??), apakah ada tatacaranya, soalnya ditempat saya, sebentar2 mesin pompa menyala…trimaksih
Dhik, secara umum aturan pemasangan pelampung adalah sebagai berikut:
1. Jarak antara pelampung atas dengan saklar jangan terlalu dekat agar memberi kesempatan pelampung tersebut mengambang saat muka air penuh.
2. Jarak antara pelampung atas dan bawah cukup jauh agar pompa tidak sering mati hidup (on-off).
Coba saja ikuti dua aturan tersebut, semakin jauh jarak antar pelampung semakin lama frekuensi hidup matinya. Artinya pompa bekerja cukup lama untuk memenuhi tangki namun cukup lama pula diamnya karena air dalam tangki volumenya besar saat penuh. Ok, selamat mencoba, salam, psd.
By: dhik on July 26, 2010
at 7:31 am
Pak, saya mau tanya bagaimana mengatur jarak pelampung tsb (saya menggunakan sistem level control…disitu ada 2 pelampung, jaraknya brp antar pelampung satu dengan yg lain…??), apakah ada tatacaranya, soalnya ditempat saya, sebentar2 mesin pompa menyala…trimaksih
By: dhik on July 26, 2010
at 7:31 am
Pompa saya memompa air ke semua kran air yang ada di lantai 1 dan 2 dari air PDAM yang tertampung di Tandon bawah tanah. Air kran nya cukup kencang lah untuk lantai dua saya.
Cuma sebulan terakhir ini, air yang di kran lantai dua sangat kecil sekali, walaupun semua kran di lantai 1 tutup semua. Saya pake Shimizu 125watt.
Saya pernah tanya ke tempat jual pompa, kata merek coba buka dan ganti kapasitor nya..
Ada yang punya pengalaman begitu… mohon sharing informasinya…
Mas Hendril, wah kalau sudah urusan listrik saya juga gak tahu banyak. Mungkin saja memang penyebabnya motornya yang jadi kurang kuat bila kapasitornya swak. Tapi bisa juga impeler pompanya aus. Namun keausan ini terjadi bila airnya menganding pasir atau sudah lama umur pompanya. Coba diperiksakan ke tukang pompa saja ya, maaf, selamat mencoba dan salam, psd.
By: handril on August 5, 2010
at 3:47 am
Pak, saya baru saja pasang level control yang pakai 2 pemberat seperti gambar bapak di atas.
Pipa inlet torren berada vertikal.
Bagaimana skema pemasangannya/diletakkan dimana level controlnya, karena setelah saya pasang di tutup atas, jika torren kosong, level turun dan air masuk, tetapi ketika sudah penuh dan mengapung, saklarnya tidak mau off sehingga airnya tetap membeludak.
Terimakasih sebelumnya!
Dee (mas atau mbak, mbak ya), Itu berarti ada yang salah. Salah satu kesalahannya adalah jarak antara dua pelampung terlalu dekat sehingga tidak pernah keduanya mengapung bersama pada saat air sudah penuh. Kalau itu terjadi, panjangkan jaraknya dan jarak antara pelampung atas dengan saklar juga jangan terlalu pendek agar saat kedua pelampung mengapung, saklar akan mati otomatis karena benangnya mengendor sehingga tak terberati lagi oleh penampung. Ok, selamat mencoba, tetap semangat, maaf telat balas, salam, psd.
By: Dee on August 11, 2010
at 11:32 pm
Mohon bantuannya mas..
Saya sedang merenovasi rumah 1 lantai termasuk instalasi air bersihnya. Rencananya saya menggunakan Tandon 650 ltr (ga pake tower) yang sumber airnya dr PDAM. Nah dari tandon ke kran2,kira2 pake pompa air yg gimana ya supaya keluaran air di kran/shower kencang??klo pake yg 50 watt,bs ga mas??
Mohon sarannya mas..atau mungkin ada solusi/saran lain dari mas utk rancangan instalasinya…Soalnya pengen yg keluaran airnya kencang..
Terima kasih sebelumnya
Mas Herry, saya kira sebaiknya anda pakai pompa minimum 100 Watt agar memuaskan. Lebih besar Wattnya lebih memuaskan lagi asal listriknya kebayar. Jangan lupa dilengkapi dengan katup searah dan saringan diujung pipa masuk pompa di dalam tandon (foot valve) dan jangan lupa pula pasang tangki tekan yang memadai (diameter sekitar 25 cm, tinggi 35 cm) agar pompa tidak sering on-off sehingga awet. Ok, selamat mencoba, salam, psd.
By: Herry on September 3, 2010
at 9:22 pm
As.wr.wb, saya punya pompa air panasonic 125 type GP 129JXV pipa hisap dan pipa distribusi air 1″ pipa hisap 3 meter kedalaman sumur 4 M, dan pipa distribusi air sepanjang 4 M, mula-mula mesin dan air mengalir sempurna kurang lebih 1 jam air berhenti mengalir apa lagi jika air dimuncratkan untuk lebih deras bisa-bisa kurang dari 1 jam air akan berhenti mengalir sedangkan putaran mesin masih terdengar normal, ujung pipa hisap telah diberi klep, mengapa bisa terjadi seperti ini, apakah permukaan air yg mulai turun jika ya berapa jarak maksimal tinggi permukaan air dgn ujung pipa hisap agar mesin dapat mengisap kencang, ataukah masalah pipa distribusi air yg terlalu besar dan panjang, atau ada hal lain mohon pencerahannya sebelumnya saya ucapkan terima kasih
Pak Eddie ysh, rasanya apakah bukan karena pipa isap bapak terlalu pendek? Prinsipnya kalau bisa pipa isap lebih besar dikit dari pipa distribusi. Terus posisi klep pipa isap agak jauh ke dalam dari permukaan air biar awet, sebab kalau klep sudah dekat permukaan air udara bisa masuk terus gak ngisap air lagi. Jadi coba panjangkan pipa isap dan lebih dekatkan pompa dengan muka air yang mau diisap. Jarak terdekatnya sekitar 1 meteran mas antara klep pipa isap dengan muka air. Selamat mencoba, salam, psd.
By: eddie on September 19, 2010
at 1:44 pm
Ass. Selamat pagi mas…
Saya mau tanya…?
Tube Valve/ Otomatis pompa air untuk ukuran pipa 4 inchi ada gak ya…? Selama ini saya cari gak ada yang untuk ukuran pipa 4 inchi.
Kalo ada tolong kirimkan referensinya mas.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih..
Mas Soeprie, rasanya memang gak ada yang langsung 4 inci, tapi saya kira bisa diakali diberi tambahan ulir dan konektor yang cocok sebab fungsi otomatisnya kan berdasar tekanan saja (kalau listriknya 1 fasa) tapi kalau listriknya 3 fasa biasanya pakai elektrode mas, bukan pressure switch. terima kasih, salam, psd.
By: supriadi on September 28, 2010
at 3:02 am
saya mencari pelampung yang sgt kecil untuk keperluar aquarium.
Mohon maaf setahu saya pelampung terkecil setengah inci, jadi saya juga gak tahu kalo ada yang lebih kecil. Salam, tks, psd.
By: Ery Cancerina Tanan on September 30, 2010
at 4:12 am
Mohon Bantuannya…
Apakah pemakaian pompa air akuarium & kolam (letaknya setelah tandon) bisa digunakan untuk menambah daya dorong shower dan kran rumah tangga?
Terima kasih sebelumnya.
By: kristanto on October 8, 2010
at 6:41 am
Maaf, saya mau tanya, kemarin pertanyaan saya muncul tapi masih menunggu respon dari admin tetapi sekarang gak muncul baik itu jawabannya maupun pertanyaannya apakah itu artinya pertanyaan saya dianulir?
Pak Kris ysh,
Tewrima kasih dan mohon maaf baru sempat balas karena biasa sibuk keluar kota dan lain-lain. Untuk menjawab pertanyaan ini saya harus tahu dulu konfigurasi dan ketinggian relatif antara peralatan seperti kolam, tandon, akuarium dan alat-alat plambingnya seperti shower. Tanpa tahu posisi relatif antar peralatan tersebut sulit bagi saya membayangkan. Mohon maaf, kalau tidak keberatan tulis lagi ya pak yang lebih rinci.n Tks, salam, psd.
By: kristanto on October 9, 2010
at 1:45 am
Saya pakai tandon dengan ketinggian kurang lebih 4 m, untuk mengisi tandon saya pakai pompa air sumur dangkal dengan daya 125 w (saya pakai sumur gali), kalau hanya mengandalkan grafitasi, air yang keluar untuk suplai sanitasi rumah tangga kurang daya dorongnya (misalnya untuk shower dan kran cuci kendaraan bermotor), maksud saya ingin menambah daya dorong tersebut dengan menggunakan pompa kolam apakah bisa (pompa kolam saya fungsikan seperti pompa boster yg penempatannya setelah tandon) mengingat kapasitas dorong yang diperlukan tidak terlau besar dan daya listriknya juga cukup kecil (kurang lebih 20 W).
Sebelumnya terima kasih.
Pak Kris ysh, terima kasih atas penjelasannya. Menurut hemat saya bisa pak untuk meningkatkan tekanan dorongannya, hanya akan tetap dibatasi pada kapasitas alirannya (liter/menit air yang akan dipompakan) karena watt pompa bergantung pada 2 hal yaitu daya dorong (kencang tidaknya air mengalir) dan kapasitas aliran (voluma alir air yang dipompa per satuan waktu). Jadi kesimpulan saya adalah bisa, artinya kapasitas dorongannya akan meningkat tetapi jumlah air yang mengalir per satuan waktu tetap terbatas (tidak sebesar yang kita harapkan) barangkali. Semoga menjawab, salam, psd.
By: kristanto on October 9, 2010
at 5:20 am
Terima Kasih Pak
By: kristanto on October 11, 2010
at 9:12 am
Maaf sebelumnya mas jika prtanyaan sy ga sesuai dgn judul artikelnya..
Sy punya tandon air (sumber air dari PDAM) di samping rumah dgn ketinggian 2 meter dari atas tanah atau sekitar 1 meter dari atas keran2/shower, dan sekitar 15 meter dari keran/shower paling jauh dalam rumah.Supaya semua air keran/shower keluarannya kencang, apa bisa sy memakai Mini Booster Pump yg dayanya dibawah 100 watt??
thanks sebelumnya..
Mas Eki, rasanya kalau kriterianya keluarannya kencang berarti butuh debit besar dan tekanan cukup besar. itu berarti perlu daya besar. Jadi saran saya adalah minimum 100 Watt lah pak supaya puas, heeee he he… Salam, psd.
By: Eki on October 16, 2010
at 6:09 pm
Permisi mas, numpang tanya. . .
Sy memakai pompa air dangkal 125 watt untuk mengalirkan air dr sumur galian ke torrent yg tingginya 3 meter dgn jarak skitar 18 meteran, yg ingin sy tanyakan adlh apakah bisa/bgaimana caranya supaya sy hanya memakai shower kamar mandi (agar airnya mengalir deras) dgn menggunakan pompa sdngkan untuk mencuci piring dll dgn menggunakan aliran dr torrent tanpa menggunakan pompa. . . Kl bisa, tolong gambarkan cara instalasinya, trimakasih sebelumnya . .
By: nulnul on January 4, 2013
at 12:19 pm
Saya tertarik sekali dengan artikel anda. Ada beberapa hal yang mau saya tanyakan.
1. Pompa saya menggunakan pressure switch,dan kondisinya saat ini sepertinya pressure switcnya rusak, karena pompa selalu menyala. Apakah tidak masalah apabila saya tidak ganti pressure switchnya tetapi saya cabut stop kontak pompanya apabila saya tidak gunakan dan memasangnya lagi apabila ingin digunakan?
2. Bila saya harus mengganti pressure switch, mohon diinfokan cara menggantinya
Terima kasih
By: denny on October 19, 2010
at 1:43 pm
Mas Pri
Mohon bertanya:
saya rencana untuk meletakkan 2 buah water torent di DAK lantai ke 3.
Karena bangunan saya adalah kosan. Maka saya rencana akan pasang water torent yang satu ukuran 750 M3 dan yang satu 1000M3. Yang keduanya akan disupply dari satu pompa.
Saat ini saya sudah punya yang 750M3.
Mohon bisa diberi pencerahan bagaimana susunannya agar bisa dibuat otomatis jika kedua water torent ini penuh baru pompa mati dan jika kedua water torent ini kosong baru pompa hidup kembali
Terima kasih banyak untuk pencerahannya.
By: YanFerdiyan on October 21, 2010
at 6:28 am
Mas mau tanya saya di rumah pakai jet pump untuk sedot air tanah untuk kebutuhan air seluruh rumah (2 tingkat), jet pump nya itu kalo kepanasan suka mati sendiri, nah waktu nyala lagi tidak mau sedot air harus di pancing dulu. Bagaimana cara memancing yg benar, selama ini saya buka pressure tanknya (yg warna merah) kemiudian saya isi air di situ (tempat dudukan pressure tank) atau kadang2 bisa juga saya tekan pentil di pressure tank kemudian air bisa tersedot kembali.
Jadi bagaimana cara yg tepat untuk memancing pompa tersebut dan kenapa harus selalu di pancing?
Terima Kasih
By: Andrew on October 23, 2010
at 1:17 pm
maaf pak, saya mau tanya di rumah saya menggunakan jet pump, dari jet pump lsng ke pipa rumah tanpa penampungan, tapi air yang keluar kurang kencang. Ketika saya lihat setiap penunjuk di pompa ke angka 20 pompa nyala sendiri, ketika sudah 30 lsung mati. Kata tmen saya, kalo mau kencang harus di ubah di atas 40-60 tapi bagai mana caranya? Atau ada solusi lain agar air di kran lebih ada dorongan. Trims.
By: guntur on November 2, 2010
at 7:42 pm
Asalammualaikum Wr.Wb.
saya ingin membuat
Alat pendeteksi tinggi permukan air secara otomatis dengan mengunakan sensor ultrasonic yang berfungsi membaca ketingian air pada bak penampungan serta dapat mematikan pompa air bila kondisi air pada bak penampungan sudah terisi penuh dan menghidupkan kembali pompa air bila air dalam bak penampungan dalam keadaan kosong secara otomatis.
serta dapat menghitung jumlah volume dan debit air yang sudah pakai, semua hasil akan muncul di LCD.
untuk tambahan dipasang Key Pad angka untuk keperluan manual.
tapi saya bingun apakah ada yang akan memakai alat ini???
saya harap Bapak bisa memberikan solusi
trima kasih
Wasalam….
By: Rizky Charli Wijaya on November 8, 2010
at 5:22 am
salam,
saya ingin mengambil air sumur dr rumah yg letaknya berseberangan jalan dengan saya. kata tukang sumur, air dr torn dipasang “T” untuk menuju rumah saya.. kalo saya hitung jarak total (termasuk naik, turun) dr torn ke saluran air saya sekitar 40m.. bisakah saya pake pompa air sumur dangkal dan pressure switch?? sebaiknya pompa di dekat torn ato di rumah sayA?? nuwun..
By: mocco bayumurti on November 8, 2010
at 3:56 pm
Mohon tanya pak, saya ada shower di kamar mandi, saya berencana membangun tower tandon, jarak terdekat dari shower ke tandon adalah 11 meter,
Ketinggian tandon berapa meter yang sudah dibilang layak cukup kuat utk tekanan shower mandi ini pak? terima kasih dan sukses selalu…
By: laurensius on December 10, 2010
at 1:33 pm
saya ingin tanya, bagaimana cara menyetel pressure switch secara otomatis dari pompa, dan berikan wiring diagramnya?karena di rumah saya otomatis pompa tidak berfungsi, padahal baru beli pompanya?
terima kasih
By: devi ardiansyah on December 15, 2010
at 4:51 am
Maaf Mas Pri, Mau tanya sesuatu nih…
Kebetulan di rumah mau ganti klep yang bocor pada pipa sedot/isap.
yang jadi masalah, pada saat pipa sedot mau di angkat keatas ternyata pipa sedot tersebut tidak bisa diangkat ataupun diturunkan (seperti ada yang menganjal antara pipa casing & pipa isap).
Apakan ada cara/metode jitu untuk permasalahan saya.
Terimakasih sebelumnya & saya tunggu jawabannya.
By: Raju on December 16, 2010
at 8:37 am
tolong jelasin donk……………..
bagaimana supaya dapat menyeburkan pompa air ke atas permukaan……..
By: riki permana on December 26, 2010
at 10:55 am
met malam pak PSD
Saya di rumah menggunakan pompa air shimizu ps135e, setiap menggunakan tombol flush closet setelah tanki closet terisi penuh dan keran pengisian tanki closet tertutup ( terlihat dengan tidak ada nya air yg mengisi tanki closet ) pompa air akan on-off terus menerus kalau didiamkan pompa akan mati krn sensor panas bekerja. Sudah saya coba dengan memutar mutar setelan pressure switch, tidak menyelesaikan masalah.
sebagai informasi jika kran selain flush closet yg di buka / tutup tidak terjadi on-off pompa air.
Mohon pencerahannya utk mengatasi masalah tsb.
Terima kasih sebelumnya.
Salam
kampras
Mas Kampras, menurut hemat saya penyebabnya ya di closet itu. Menutupnya kurang rapat betul sehingga walaupun kecil menyebabkan tekanan bisa turun naik dan on off terjadi terus. Kalau tidak penyebabnya barangkali adalah tangki tekannya si pompa yang terlalu kecil sehingga perubahan dikit saja di closet terlalu sensitif untuk mentreger si switch. Coba tutup kran ke kloset mas bila ada. Kalau sudah tertutup ternyata masih on off berarti penyebabnya lainnya, tapi kalau sembuh berarti ya memang benar closet tersebut yang jadi penyebabnya, ok, semoga jelas, selamat bereksperimen, salam, psd.
By: kampras on January 9, 2011
at 3:15 pm
Mohon bantuan bapak.
saya pasang jetpam berikut tabung tekanan udara. yang saya tanyakan fungsi dari tabung tersebut dan apakah tabung tersebut berpengaruh terhadap daya hisap maupun daya dorong air dan apakah tabung tersebut perlu dilepas karena saya sudah tangki /tandon air yang terpasang level kontrol sebagai saklar on/off nya.
Mas Hartono,
Tabung tidak berpengaruh terhadap daya isap atau daya dorongnya mas. Fungsi tabung lebih untuk menyetabilkan kerja pompa agar tidak sering mati hidup sehingga pressure switchnya awet. Nah kalo udah pakai level kontrol di tandon fungsi tabung jadi gak ada mas jika pompa tersebut hanya dipakai untuk ngisi tandon sedang distribusinya ke kran-kran berasal dari tandon, jadi dilepas juga gak papa. Ok, semoga jelas, salam, psd.
By: hartono on January 12, 2011
at 7:03 pm
Mas,
Sy mau nanya…
saya pakai tangki di lantai 2,sy mau membuat mesin cuci di samping tanki penampungan,yg kalo tanpa pompa pasti airnya ga bisa naik ke mesin.jd sy mau beli Pompa lg dari Tanki ke mesin cuci (msn cuci Otomatis) tentunya pakai Press Switch
pertanyaan sy;
apakah bisa air kePompa yg baru, langsung dari Keluaran Tanki dibuat ‘T’
atau harus dari atas Tanki dan pakai Katup/Klep.
Mohon pencerahannya
Mas Arifin ysh, bisa mas langsung dan sebaiknya tetap diberi katup searah di sisi masuk pompa sehingga air gak bisa balik lagi ke pompa dan pressure switch-nya pompa tidak cetrak-cetrek nantinya. Ok, selamat mencoba semoga sukses, salam, psd.
By: Arifin on January 23, 2011
at 10:33 am
assalamualaikum
mtr yang di pakai mtr Ac 1 fase ato 3 fase
terima kasih
Wassalamualaikum wr wb, mas Rido ysh, umumnya sampai 300 W masih pakai 1 phasa mas, tks. Salam, psd.
By: rido on January 23, 2011
at 10:57 am
Good Morning sir / madam
saya mengalami kendala penggunaan pompa shimizu PL130BIT, pompa tersebut saya gunakan untuk menarik air PDAM,
Kendala yang saya alami :
1. Tiap kali menjalankan Pompa dengan cara menyambung arus ke Listrik pompa tersebut tidak langsung running, harus dibantu dengan memutar poros pompa, atau plastik yang terletak dibagian luar pompa.
2. setelah air mengalir trus valve air semuanya saya tutuk, mesin otomatis mati, tapi kendalanya saat membuka valve ato kran kenapa mesin juga tidak otomatis running, bahkan mesin menjadi panas dan harus didinginkan dulu kemudian porosnya dibantu di putar agar mesin menyala..
Whats wrong with my pump, please give me anoter Solution to make my pump well.
Mas Shandy ysh,
Kayaknya masalah pompa anda adalah kapasitor start upnya dah lemah mas, jadi ganti saja kapasitornya. Bawa ke tukang pompa listrik suruh ganti kapasitornya, ok. Masalah yang kedua penyebabnya sama mas yaitu kapasitornya, insyaAllah setelah diganti pasti lancar, ok, selamat mencoba, salam, psd.
Thank u So Much..
Warm Regards
By: shandy on March 10, 2011
at 1:37 am
Dear Pak Pri, maaf posting diatas saya kirim ulang, karena salah sebut nama, Maaf sekali lagi.
Saya mengganti pressure switch wasser PW125EA saya karena rusak dengan merek radar (yang mungkin tidak asli, tidak tahu beli dimana yang asli). Karena sesuatu hal saya harus men set ulang tekanan start nya pressure switch tersebut. Permasalahannya adalah apabila tekanan start nya sesuai keinginan saya, pada saat semua kran ditutup, pompa tidak mau stop. Apabila saya set agar bisa stop, maka start nya harus menunggu sampai air yang keluar dari kran hampir habis. Permasalahan kedua adalah, pompa tidak bisa bekerja terlalu lama. belum ada 5 menit sudah mati sendiri karena panas, padahal jalur suction nya sudah saya bersihkan. Terima kasih sebelumnya ya Pak. salam
Dear Mas Priyo, saya kira penyebabnya adalah settingan tekanan tertinggi (off) dan terrendahnya (on) gak cocok dengan kemampuan pompa. Misalnya mas menyetel off-nya terlalu tinggi padahal pompanya gak bisa menekan air sampai setinggi itu jadi ya akibatnya gak mati-mati, panas, dan bisa terbakar lho motornya. Start kembalinya, bila bisa off nunggu air dah mo habis, berarti kerendahan settingnya. Memang pengalaman saya kalau merk gak bagus atau bukan bawaan pompanya suka gak cocok range kerjanya. sebaiknya cari yang sesuai range kerjanya dengan spek-nya pompa ato belikan seperti bawaannya pompa.
Masalah kedua tersebut barangkali lebih disebabkan pompa anda memang kekecilan relatif terhadap kebutuhan bapak sehingga selalu overload pompanya dan akibatnya panas. Masih untung mati akibat panas mas, kalau gak mati bisa terbakar motor anda. ok sekian, selamat mencoba lagi ya, salam, psd.
By: Priyo on March 17, 2011
at 7:41 am
pak….mohon bantuannya ya,,saat ini saya sdg membelu rmh baru,utk itu instalasi airnya blm terpasang.
nah rencananya bgini:
air dr tandon tanam (pdam) akan di alirkan ke toren (500ltr) dmn tinggi toren skitar 2m dr permukaan lantai,kmudian dr toren di alirkan mnuju kran2….
nah yg saya tanyakan:
1. penggunaan pompa airnya diletakkan pd proses yg mana? apakah dr tandon tanam bawah ke toren ataukah dr toren ke kran
2. bgaimana supaya bisa otomatis utk mngisi atau menutup toren air?
terimakasih pak….
Mas Etax, kalau melihat cerita anda pompanya diletakkannya antara tandon bawah dengan tandon atas, untuk mengisi air dari tandon bawah ke tandon atas. Dari tandon atas ke kran secara gravitasi ngalirnya. Tapi kalau bedanya hanya 2 m ya ngalir ke krannya gak kencang mas. Kalau mau kencang, tinggikan posisi tandon atau pompa langsung saja dari tandon bawah ke kran-kran, gak usah pakai tandon atas, ok. Untuk menutup toren otomatis pakai kran pelampung aja mas, nanti kalau muka air di toren sudah tinggi kran akan nutup otomatis kedorong oleh pelampung tersebut, beli aja di toko besi suka ada. Ok selamat mencoba, salam, psd.
By: etax on March 19, 2011
at 8:22 am
yth. Mas pri.
Saya pendatang baru nih. Saya mo tanya boleh gak ? Soalnya saya ada masalah dgn mesin air jet pump di rumah. Sebelumnya saya sudah angkat pipanya kira2 ada 12 meter. Setelah diangkat dan dipasang lg sampai selesai kmdn dinyalakan lagi mesin airnya dan bagus air keluar dengan lancar, tapi bsoknya bermasalah lagi. Tadinya sy pikir silnya mgkn hrs diganti krn sebelum sempat diganti krn patah. Setelah diganti koq masih gak bisa keluar airnya, sy pancing gak bs juga gak tahu sdh sampai hbs berapa ember sy kucurkan tp nihil.
Mas pri, sebetulnya kira2 masalahnya apa ya, mohon pencerahannya dong ? Terima kasih banyak sebelumnya.
Mas Agus, barangkali penyebabnya adalah footvalvenya gak berfungsi sehingga air pancingannya ngalir terus ke bawah. Jadi harus ditambah atau diperbaiki footvalvenya. Letaknya di atas saringan, biasanya gandeng dengan saringan. Footvalve itu katup searah yang hanya bisa mengalirkan air ke atas tapi kebawahnya tertutup. Ok, selamat mengangkat pipanya lagi dan melihat ada footvalve atau tidak. Jika gak ada ya tambahin, bila bocor perbaiki, ok, selamat mencoba. Salam, psd.
By: Agus on March 20, 2011
at 7:30 am
Mohon maaf mas Pri, sekedar bantu bapak yg sepertinya banyak peminatnya nih…sekalian iklan dikit…mohon ijinnya mas..
Bapak2 yang belum di jawab di forum ini bisa juga menghubungi kami, mohon maaf ini sekedar saran….
Silahkan kunjungi kami di http//acillistrik.blogspot.com
salam,
Mas Acil, tks banyak bantuannya. Memang saya akhir-akhir ini lagi suuiiibuuuk. Maaf ya, salam, psd.
By: acil on March 22, 2011
at 3:17 am
mas pri ysh
mo tanya :
1. klo tandon air dibawah tanah, bagaimana untuk distribusi air termasuk untuk shower 3 titik.
2. klo tandon air diatas dgn tinggi kira2 2,5-3 m apakah tekanan air cukup kuat untuk wastafel n shower. Jawab nya ASAP ya mas lg bangun rumah. TK
Mbak ninik ysh,
Berhubung lagi mbangun rumah dengan senang hati saya dahulukan usulan saya yaitu:
1. Untuk tandon di bawah tanah sebaiknya distribusi ke outlet-outletnya pakai pompa saja. Kalau untuk shower 3 titik, saya kira jaranglah dipakai barengan, cukup denan pompa 100 W saja. Belilah merk2 yang sudah terkenal meskipun agak mahal tapi awet, ok, selamat mencoba.
2. Untuk tandon di atas dengan tinggi kira-kira 2,5 smp 3 meter, gak cukup mbak untuk shower. Nanti gak puas. Sebaiknya minimum 6 meter, ok. Tks. Salam.
By: ninik on March 23, 2011
at 2:58 am
mas boleh saya tahu apa dan bagaimana didalam tabung pelampung itu? Kalau 2 kawat lalu penyambungnya apakah air raksa atau air garam atau apa? Kan pelampung tu kalau ngapng karena terendam akan menswitch ataus switchnya tersambung tetapi kalau jatuh kebawah maka akan tidak menyambungkan switchnya. Apa prinsipnya begitu? Rangkaian elektriknya bagaimana? Apa bisa dikirim ke email saya selain dibahas disini?
Salam.
Dear Mas Hari, pelampung itu hanya sebagai pemberat saja mas. Switchnya ditaruh di atas tutup tangkinya dan dilengkapi dengan pegas yang apabila tertarik oleh beratnya 2 pelampung, pegas akan mengkerut dan switch akan berposisi kontak (nyambung) sehingga arus listrik dapat mengalir dan motornya jalan yang berarti pompanya jalan. Terus air dalam tandon terisi. Selama air dalam tandon masih hanya bisa mengambangkan 1 pelampung yang terletak di bawah, maka switch masih kontak terus dan pompa jalan terus serta air tandon naik terus sampai akhirnya permukaan air dapat mengambangkan kedua pelampung yang berarti pegas tidak akan tertarik lagi oleh beratnya 2 pelampung dan akhirnya pegas terregang, switch menjadi terputus dan pompa mati. Ini berarti tandon sudah penuh. Bila tandon airnya kepakai, permukaannya turun maka 2 pelampung ikut turun sampai akhirnya pelampung yang atas mulai berada di atas muka air tapi pelampung bawah masih ngambang. Kondisi ini belum mampu menarik pegas untuk mengontakkan switch, jadi pompa masih mati. Bila air terpakai terus, permukaannya turun terus, maka suatu ketika kedua pelampung akan berada di atas muka air dan tidak mengambang lagi sehingga seluruh beratnya akan menarik pegas untuk mengontakkan switch agar pompa jalan lagi. Begitu seterusnya bolak balik. Mengenai rangkaian listrinya ya hanya switch saja yang kedua ujungnya dihubungkan dengan arus yang mengalir, gak perlu gambar saya kira. Selamat merenung dan belajar, semoga mengerti, salam, psd.
By: Hari on April 1, 2011
at 4:27 am
maaf pak mau tanya,, jarak ketinggian pemasangan tandon dengan mesin cuci berapa meter? tks
Dear Mbak Atik, barangkali tergantung mesin cucinya. Bila pakai yang otomatis seperti electrolux posisi tangki sebaiknya lebih tinggi dibanding pakai mesin cuci biasa 2 tabung misalnya. Umumnya 3 meter lebih tinggi di atas mesin cucinya sudah cukup mbak, atau bahkan kalau mesin cucinya hanya membutuhkan asal ada air mengalir ke situ secara gravitasi, ya mungkin 1 meter di atas mesin cuci sudah memadai saya kira. Selamat mencoba, semoga puas, salam, psd.
By: atik on April 4, 2011
at 11:11 pm
Selamat pagi Mas Pri yang baik. Menarik artikel tentang pressure control. Sy ingin nanya, saya pakai sistem toran di rumah. Utk instalasi ke kran lt 2 ingin diberi tekanan yg lebih kuat. Pernah direkomendasikan pakai pompa non-otomatis, lalu ditambah pressure control. Tapi ini sepertinya akan memperpendek umur bukan? Lalau disini ada wacana pressure tank 100ltr yg bisa membantu memperjarang frekuensi mati/hidupnya pompa. Bagaimana cara memasangnya ya MAs?
tirms. Acha
Dear Acha yang baik, memang kalau pakai pompa biasa ditambah pressure switch ya pasti akan memperpendek umur switch dan motornya karena akan sering start stop. Saran saya untuk memperkuat tekanan dengan pompa sebaiknya pakai pompa otomatis saja tapi dilengkapi dengan tangki tekan yang volumenya sekitar 10 liter seperti miliknya jetpump yang berwarna merah. Tangki tekan kecil ini bisa beli terpisah dari pompanya. Cara instalasinya sisi pipa keluar disambung pakai T dulu. Satu lubang T ke tangki tekan ini dan satu lubang lagi disambung ke kran-kran. Maksudnya supaya supaya start-stopnya pompa tidak sering. Untuk pressure tank 100 ltr maksud saya itu sebagai pengganti toren dan pompa penguat. Tapi instalasinya agak beda. Instalasinya harus dimulai dari sumber air terus ke pompa yang dilengkapi pressure switch baru ke tangki tekan 100ltr tadi, pakai sambungan T juga dari pompanya, satu ke tangki tekan, satu lagi langsung ke kran-kran. Jadi persis cerita yang pertama di atas, tapi torennya gak ada diganti langsung dari sumber air. Begitu kira-kira semoga jelas, dan selamat merenung mau pilih yang mana. Kalau sudah terlanjur ada toren sebaiknya saran pertama pakai tangki tekan 10 ltr cukup murah dan sederhana. Ok, selamat mencoba. Salam, psd.
By: acha on April 13, 2011
at 11:42 pm
Mas,
Kami punya pompa air sanyo 125 watt, start stop terlalu sering. Kalau dipakai mandi start stop hidup mati terus. Untuk mengurangi frekwensi start stopnnya, setelan pressure switch nya harus ke arah + atau – ?
Terima Kasih atas sarannya.
Salam,
Andre.
Mas Andre, barangkali solusinya bukan menyetelnya karena sudah melewati rangenya memang tetap gak bisa. Jadi saran saya terpaksa harus ditambah dengan tangki tekan tambahan agar udaranya cukup banyak sehingga start stopnya menjadi lebih jarang. Caranya, belikan tangki tekan yang diameternya sekitar 25 cm dan tingginya 30 cm. Pasang sambungan T di sisi keluaran pompa yang sekarang. Satu sambungan ke tangki tekan, sisanya ke kran-kran atau saluran instalasi di rumah anda. dengan cara ini insya Allah start stop akan menjadi jarang. Di rumah saya juga saya pasang seperti ini sudah lebih dari 2 tahun ok-ok aja. Selamat mencoba, salam, psd.
By: Andre Halim on May 1, 2011
at 1:40 am
Mas Pri,
Terima kasih atas balasannya yang demikian cepat.
Salam,
Andre Halim
By: Andre Halim on May 1, 2011
at 9:48 am
Haloo mas Pri, Salam kenal ya..
Di tempat saya air cukup sulit, krn rumah berada di ketinggian sehingga membuat sumur tdk lah mungkin, dan hanya menggunakan air PDAM yg tekanan air tidak terlalu kencang. karena utk menghemat air saya berencana mengganti bak air kmr mandi dgn shower sekaligus wastafel dapur dan kamr mandi. Namun demikian rencananya sy hanya ingin gunakan tandon air bawah tanah (kedalaman 1 meter, lebar 2 meter) yg bersumber dr air PDAM, krn utk membuat tower rasanya tdk mungkin jg kalo hrs 6 meter. Saya berencana penggunakan mesin pump untuk distribusi air dari tandon ke keran-keran tsb. Pertanyaan saya (yg sangat awam soal plumbing):
1. Apakah sistem level control bisa digunakan untuk membuka tutup keran air PDAM secara otomatis yang masuk ke dalam tandon jika airnya sudah penuh?
2. Sebagai ilustrasi, terdapat empat titik keran yg masing2 jaraknya dari tandon sbb; (1) ke keran untuk taman 3 meter, (2) ke keran wastafel dapur 6 meter, (3) ke keran shower dan wastafel kmr mandi 12 meter. Mesin pump brp watt sebaiknya yg digunakan, sehingga tekanan air cukup kencang? walaupun empat keran tersebut dibuka secara bersamaan.
3. Ukuran pipa sebaiknya brp inchi? untuk yg dr tandon ke mesin pump, dan dr mesin pump ke keran2 (pipa distribusi)
4. Tanpa bermaksud menyepelekan merk yg lain, adakah rekomendasi merek mesin pump yg bisa anda sarankan buat saya? tentunya yang awet.
Mohon jawabannya ya mas, terima kasih sebelumnya.
Dear mas Iyal,
Salam kenal kembali, tks berkunjung. Saya jawab sebisa saya ya:
1. Saya kira pompa sekitar 100 – 150 W cukup. Merk apa saja terserah syukur kalau pakai merk terkenal spt sanyo, dab, simizhu dll, umumnya awet kok.
2. Ukuran pipa saya kira 1/2 inci saya cukup.
3. Untuk kontrol air ke penampung sebaiknya pakai katup pelampung saja, jadi kalau air sudah penuh di bak maka katup akan menutup dengan sendirinya karena tertekan oleh posisi pelampung yang mengikuti muka air. Level control tidak bisa di pakai untuk kasus ini mas.
4. Untuk pasang pompa, bila posisi pompa berada di atas muka air bak, ujung pipa isap yang masuk ke bak pasangi dengan footvalve&saringan untuk menahan air agar hanya bisa mengalir ke arah pompa tapi tidak bisa balik lagi ke bak bila sudah tersedot. Ini juga berguna untuk menampung air pancingan pompa saat pertama kali distart. Tanyakan aja ke toko besi atau tukang pompa pasti tahu. Kalau posisi pompa selalu di bawah muka air bak, footvalve menjadi gak perlu lagi.
Ok selamat mencoba, salam, psd.
By: Iyal on May 5, 2011
at 2:10 pm
ijin tanya pak,
bisa tlong jelaskan/gambarkan “wiring diagram” sistem kontrol start stopnya pompa pada sistem tangki tekan jika digunakan pada hotel,misalnya.
mulai dari mcb, kontaktor, pengaturan pressure switchnya,dsb
mohon bantuanya terima ksh….
Dear mas Jiya, mohon maaf saya bukan orang listrik, jadi nggak bisa gambar wiring diagramnya. Tapi prinsipnya bahwa di tangki tekan ada pressure switch yang berfungsi sebagai saklar otomatis. Jadi arus listrik dari sumber lewatkan pressure switch ini dulu baru ke pompa, sedangkan netralnya boleh langsung ke pompa dari sumbernya. Saya kira begitu, tlg tanyakan ke instalatir listrik ya, selamat mencoba, salam, psd.
By: jiya on May 7, 2011
at 4:04 pm
mas saya mau tanya saya baru beli pompa air jet pum shimizu otomatis cuma saya binggung cara pemasangan pipa sumurnya,karena lubang pipa hisapnya ada 2 dan saya baru buat sumur gali cuma kedalamanya volume airnya 3m TOLONG MAS saranya..klu bisa penjelasanya menggunakan gambar..
Mas Herry, kalau jet pump yan memang dua pipa yang ke bawah sampai pada jetnya. Di bawah jet pipa isapnya ya satu lagi. Salah satu pipa dari pompa menuju jet yang di bawah berfungsi mengembalikan sebagian air yang disedot ke jet agar terjadi penurunan tekanan di jet sehingga mampu menarik air yang di bawah jet. Satu pipa lainnya untuk mengalirkan air dari bawah jet yang bercampur dengan air untuk mengaktifkan jet yang dari pompa tadi. Kalau kedalaman air hanya 3 m sebaiknya posisi jet 1 m di bawah muka air dan panjang pipa yang berada di bawah jet tidak lebih dari 1,5 m supaya tidak mentok ke dasar sumur sehingga endapan tanah tidak ikut tersedot masuk ke pipa isap. Ok, selamat mencoba, salam, psd.
By: herry on May 8, 2011
at 2:22 pm
pak bisa tlong gambarkan rangkaian sistem kotrolnya?
mulai dari kntaktor, pressure switchnya hingga dapat motor 3 fasanya.
tolong dijelaskan..
tq
By: jiya on May 24, 2011
at 4:07 pm
mas, saya beli mesin baru merk wasser 500EA untuk kedalaman 50 m saya pakai penampung air 500 ltr tapi kenapa y setiap 1/3 jam mesin air mati padahal setelah dilihat di penampung hanya terisi 3/4 saja belum full?mohon penjewlasannya.tks
Mas Raffa, mohon maaf saya gak begitu jelas pertanyaan dan permasalahannya. Kalau matinya periodik, barangkali pompanya kepanasan sehingga trip akibat overheating. Coba lihat apa masih ada udara yang terjebak atau tidak, kalau ada buang dulu. Kalau tidak ya mungkin kepanasan akibat terlalu dalam. Sebenarnya kalau muka airnya tidak terlalu dalam, misalnya hanya 30 m dibawah tanah, pipanya ya gak usah 50 m, mungkin 40 m cukup biar tahanannya berkurang. ok Selamat mencoba, salam, psd.
By: raffa atharizz chalief on June 5, 2011
at 4:50 am
banyak yang left ke sini ya ?
By: moker on June 29, 2011
at 6:32 am
Maaf saya mau tanya…………
saya rencana buat tandon air. dan saya rencana jg memasang pemanas air mandi yg pake gas. untuk menyalakan pemanas tsb, butuh tekanan air minimal 0,3 kgf/m2. berapa ketinggian minimal tandon yg harus saya buat daa diameter pipa yg saya pakai, agar tekanan itu tercapai?
makasih
Mas Anto, saya kira satuannya kgf/cm2 kali yang ekivalen dengan sekitar 3 meteran tinggi air. Jadi tinggi dasar torn dari alat pemanas minimal ya sekitar 4 meteranlah supaya ada sisa tekanan juga untuk melawan gesekan dengan pipa. Untuk tetap puas, saya kira 6 m lebih tinggi dari dasar alat pemanas air lebih baik atau pakai booster pump, artinya keluar torn air dipompakan lagi dengan pompa kecil ke pemanas air baru ke shower, ok. selamat mencoba, salam, psd.
By: anto on July 6, 2011
at 12:27 am
Tolong kasih tahu bagaimana cara memperbaiki pompa air yang sistem otomatisnya mati, menggunakan system pressure switch.
terima kasih
Dear Musazigroup, maaf saya kurang jelas dengan pertanyaan anda karena gak lengkap. misalnya sebelumnya pakai apa otomatis anda? Kalau sebelumnya pakai level kontrol di tangki atas terus mau diganti dengan pressure switch ya agak panjang perubahannya karena di ujung pipa yang masuk ke tangki atas mesti ditambahin dengan katup apung yang akan menutup dengan kencang bila permukaan air di dalam tangki sudah cukup tinggi sehingga mampu menekan pelampung katup apung untuk menutup. selain itu pompanya dilengkapi dengan pressure switch dipasang ke bodynya pompa. Jadi sewaktu air di tangki atas sudah penuh tekanan pompa akan naik yang akhirnya mampu meng”off”kan pressure switch sehingga pompanya mati.
Kalau sistem kontrolnya sebelumnya sudah pakai pressure switch ya tinggal beli yang baru untuk menggantikan yang rusak.
Selamat mencoba, salam, psd.
By: musazigroup on July 18, 2011
at 2:17 am
Mas Pri,
Untuk mengatasi pressure switch yang terlalu sering hidup mati ada alternatif untuk mengatasinya yaitu dengan memasang klep kuningan (check valve) pada saluran air ke luar. Klep ini bisa dibeli pada toko yang menjual pompa air. Untuk yang 3/4 inci harganya sekitar rp 40.000. Yang penting jangan sampai salah pasang, lihat panah aliran air. Saya sudah coba hasilnya bagus.
Salam,
Andre
Mas Andre, terima kasih sarannya, tapi normalnya kalau instalasinya benar rasanya hal ini tidak akan terjadi, salam kembali. Psd.
By: andrehalimAndre Halim on August 14, 2011
at 2:05 am
Pompa Air saya otomatis merek Uchida, Pakai sumur bor dengan permukaan air kurang lebih empat meter. setelah memompa lebih kurang satu jam, kemudian tidak mau lagi mengisap air, saya jadi bingung. setelah saya coba pancing beberapa lama sampai satu jam juga tidak mau menyedot. yang terlihat di lobang pancingannya gelembung udara. Saya cek kebocoran pipa dan saya ganti klep hisapnya tetap juga tidak mau, saya jadi bingung tak tau apa lagi peneyebabnya. mohon solusinya mas !!
By: Rafdi Bahar Pekanbau-Riau on September 15, 2011
at 4:48 am
Saya menggunakan toran dengan ketinggian sekitar 4M dari permukaan tanah. Masalahnya bila beberapa keran dibuka berbarengan, debitnya mengecil terutama pada shower yang ada pemanasnya.
Saya ingin semua keran debitnya bagus, mana yang lebih baik digunakan? Booster atau pompa dorong seperti wasser PW 139EA/shimitzu PS 130BIT?
Apakah ada otomatik tambahan agar pompa dorong ini lebih awet?
Bagaimana cara membersihkan pipa saluran air dalam rumah karena lumut?
Apakah ada cairan pembersih khusus?
Terimakasih.
By: Dieny on September 26, 2011
at 9:42 pm
untuk membersihkan aliran air bisa pakai udara tekan dan untuk pompa pendorong bisa pakai pompa air biasa dan automatisnya di ganti dengan flow switch berikut videonya http://www.youtube.com/watch?v=WvII4KJutO0&feature=youtu.be
By: taufiknurhapani on February 14, 2014
at 7:12 am
saya mau tanya dari prinsip kerja WLC secara kseluruhan?? soalnya dari semua buku tak satupun da yang bisa digunakan referensi
By: rendi on October 7, 2011
at 1:38 am
ass,,mas pompa saya itu kenapa ya keluar airnya harus di pancing dulu,,padahal airnya gak turun ke bawah(gak bocor)… .tiap pagi dan sore saya harus pancing air,,kalaupun air turun lagi(bocor atw gak rapat)tekanan air akan berkurang dan ot0matis nyala,lha ini gak nyala. . .cuma tiap pagi dan s0re airnya musti di pancing terus,yang bermasalah itu apanya ya mas?m0h0n pencerahanx, thanx
By: TOMI on October 15, 2011
at 4:43 am
Mas mau tanya. saya punya jet pump 2 lubang msh baru blum dipakai. dirumah saat ini saya menggunakan pompa biasa untuk air rumah dengan sumur pantek 12m. apa bisa jetpump saya dibuat 1 lubang dengan menggunakan pipa yg sudah ada yaitu 1/2 inch? mohon pencerahannya.
trimakasih
By: hadi on October 24, 2011
at 1:23 pm
salam kenal mas…
langsung saja ya mas, saya bisa minta gambar skema rangkaian beserta komponen2 yang di butuhkan.
terima kasih
By: heri on October 27, 2011
at 12:34 am
Pak saya mau tanya, saya pasang jetpump dg kedalaman sumur 20meter. Torn air 500liter (merk pinguin) dipasang di atas dg level control mirip seperti pada gambar, klo gak salah merk radar. saya ada beberapa permasalahan.
1. level control untuk kondisi “on” kadang berfung baik kadang tidak, sehingga terkadang air di torn sudah habis sementara pompa tidak nyala. saya harus naik ke torn dulu, anehnya, saya sekedar memutar tutup torn tanpa menarik pelampung level control, pompa sudah bisa nyala. klo dilihat memang kondisi pelampung sudah menggantung, tapi kok tidak bisa memicu saklar dari level control tersebut?
Untuk kondisi “off” level control berfungsi baik, pompa mati tanpa air meluber. mohon solusinya?
2.pompa saya kadang tidak keluar air (pompa nyala dan bunyi, tapi jarum air dalam kondisi 0 artinya air tidak keluar) sehingga saya harus pancing pake air dulu baru bisa keluar. sepertinya rembes ringan. karena saya hanya memancing air antar 1-4 gayung saja. apakah harus ganti klep?
3. lantai atas sudah di cor ( di dack), jadi klo harus ganti klep dan bongkar sumur, maka pipa akan mentok ke atas. sehingga harus dipotong2 kemudian disambung lagi, apakah ini tidak masalah?
4.pernah pompa sedang nyala dan keluar airnya (jarum di angka 30an), tiba2 jarum menunjukkan angka 0, artinya air tidak keluar, tapi setelah saya matikan dulu, trus dinyalakan lagi, air kembali keluar tanpa perlu dipancing. apa sebabnya?
By: sohibi on November 8, 2011
at 7:00 am
mau tanya kalau pompa pendorong otomatisnya pake apa
By: khanifan on November 21, 2011
at 5:00 pm
Mas prihadi, tny kenapa pasang pompa air semi otomotis (semburan air sedang) ukuran pipa dari pompa air yg besar lalu ke alat water heater pipa kecil. sumber air dr bak kamar mandi ke shower yg ada water heaternya berjarak 4/5 meter jika buka water heater (panas) keluar airnya tersendat-sendat. Lalu sy ganti dgn pompa celup/ rendam sama jg keluar air utk water heater kecil tp kl air biasa (dingin) agak besar. terima kasih mas. dari Tonny
By: Tonny on December 6, 2011
at 4:07 am
Mas Pri,
Saya baru sebulan ini memasang radar untuk toren 550 liter di rumah. Kendalanya adalah dalam sehari pompa bisa mengisi air toren sampai empat kali Padahal kalau dilihat pemakaian jarang. Bahkan pernah juga malam hari saat tidak ada air yang dipakai tiba tiba pompa mengisi (on) air ke toren. Saya curiga apakah radar rusak. Bagaimana caranya membuat setingan radar agar pompa tidak sering on/mengisi air toren? Apakah ada trik tertentu? Terimakasih untuk jawabannya Mas.
Salam
Kris
Mas Kris ysh, dugaan saya settingan radar anda jarak antara pelampung satu dan satunya terlalu dekat sehingga volume efektif air yang digunakan sedikit setiap kali on-off pompa. Saran saya jauhkan benang jarak kedua pelampung sehingga misalnya kalau air dalam tower tinggal 10 cm dari dasarnya baru pompa boleh on lagi gitu. Yach memang harus dicoba-coba, ok, selamat mencoba. Salam, psd.
By: cengrenges on December 14, 2011
at 3:31 am
Ass.Wr.Wb Halo Mas..Salam kenal…gini..istri saya baru beli mesin cuci 1 tabung..masalahnya..Aliran air PDAM didaerah kami tidak lancar,jadi kami musti menggunakan mesin pompa air..mesin yg kami gunakan 128 bit 125 watt..nah..mesin pompa kami itu tidak ada otomatisnya..sepengetahuan saya..mesin cuci 1 tabung khan untuk aliran air harus lancar…bagaimana dgn kami yg menggunakan mesin pompa air ? yg pasti mesin cuci & mesin air keduanya harus jalan…sementara bagaimana dgn mesin pompa airnya..? dan saya bingung bagaimana bentuk otomatis (circuit breaker ) pemutus arus listrik yg di mesin pompa air tsb ? kasih solusi ya mas !
Dijawab lewat Email saya juga nggak apa2…Tolong yach ? Thanks
Dear Mas Iwan, menurut saya ada baiknya anda meyakinkan bahwa saat nyuci ada air cukup supaya mesin cuci gak rusak. Untuk itu, jika pdam-nya gak lancar, ada baiknya ditampung dulu saat keluar air. Jadi buat dulu penampung air dari pdam, baru dari penampung ini digunakan untuk cuci dll dengan pompa tersebut. Kalau otomatis pompanya sih hanya pemutus arus saja. Jadi kalau mesin cuci satu tabung tidak dilengkapi dengan kran otomatis ya harus ditambahin sendiri atau ditungguin waktu nyucinya, jika air dah penuh kran ke mesin cuci ditutup sehingga otomatis pompa mati karena ada pressure switchnya. Semoga mengerti pejnjelasan ini, jika tidak yah undangin ahlinya atau tukang aja mas, ok, salam. psd.
By: Iwan on December 22, 2011
at 3:09 pm
saya pakai shimizu pc-260bit tapi tabung udaranya berdesis suara angin apa bocor tp g keluar air.tks
Dear mbak Tiara, iya rasanya ada yang bocor tuh anginnya. Coba periksa pentilnya barangkali memang kurang pas menutupnya. Salam, psd.
By: tiara on December 27, 2011
at 6:14 am
Tolong pencerahan’a pak.. Saya menggunakan pompa centrifugal 3 fase.. Dgn pressure tank 2000ltr.. Baru mengganti pelampung bola.. Krn yg lama pen sdh aus.. N tdk bs menutup dgn baik.. Permslahn’a otomatis (pressure switch) tdk bkrja dgn baik.. Pertanyaan saya.. Bagaimana cara setting presure switch bar yg benar.. Agar pompa bs hidup setiap 2 jam saat pemakaian air cukup besar.. Kapasitas Tandon 5200 ltr.. Trims pak..
Dear Mas Andre, wah rasanya pressure switch tidak dirancang untuk sebagai timer mas. Jadi agar lebih cepat settingnya diperkecil saja perbedaan antara tekanan on dan tekanan off-nya. Ok salam, psd.
By: Andre on December 27, 2011
at 4:07 pm
makasi banget Mas Prihadisetyo atas pmbhasannya mngenai saklar otomatis tuk pompa air ini. Sangat pas banget solusinya tuk di rumah saya. Dan saya lbih tertarik dngan menggunakan level control, krna menggunakan tangki penyimpanan untuk reservoir air. Skali lagi makasi and bravo tuk anda.
Sama-sama Kang Henhen, terima kasih kembali, salam, psd.
By: Henhen Suhendro on January 5, 2012
at 2:51 pm
Mohon infonya ya pak, kalau tangki tekan (tabung yang diatas pompa air) bocor bagaimana cara mengatasinya ya pak? apakah kalau tabung ini dilepas pompa air masih tetap dapat berfungsi? Tambahan info untuk mengatur nyalanya pompa air saya menggunakan prinsip level control di torren air yang diatas rumah pak, jadi kalau air di torren penuh pompanya mati., tapi saya gak tau fungsi tabung tangki tekan (yg bocor) tsb pak. Terimakasih banyak.
Dear Mas Iwan, cara mengatasinya ganti saja mas tangki tekannya. Bisa kok beli tabungnya saja tanpa beli pompa, atau di tambal tapi biasanya gak kuat karena sudah karatan atau retak itu. Tapi kalau sudah pakai level control di atas, fungsi tangki tekan jadi gak ada mas. Jadi copot saja gak papa daripada bocor. Salam, psd.
By: Iwan on January 16, 2012
at 6:33 am
Ass. Mohon bantuanya mengenai cara memasang pipa air rumah. Yang saya tanyakan klo pipa di kamar mandi dapur dan cucian diameter 1/2″ trus apakah pipa hisap dari tandon wah ke pompa air harus ukuran yang sama? apakah bisa ukuran pipa hisap dari tandon ke pompa 3/4′ sedangkan dari pompa ke kamar mandi ukuran 1/2″? mohon informasinya.
Tks Mas, Bisa mas ukuran pipa dari tandon ke pompa lebih besar dikit karena memang umumnya begitu. Alasannya karena tekanan air di sisi isap pompa lebih kecil dan supaya daya sedotnya meningkat perlu pipa yang lebih besar. Ok, salam, psd.
By: 23221984 on January 16, 2012
at 7:00 am
Ass. Mohon bantuanya mengenai cara memasang pipa air rumah. Yang saya tanyakan klo pipa di kamar mandi dapur dan cucian diameter 1/2″ trus apakah pipa hisap dari tandon wah ke pompa air harus ukuran yang sama? apakah bisa ukuran pipa hisap dari tandon ke pompa 3/4′ sedangkan dari pompa ke kamar mandi ukuran 1/2″? mohon informasinya.
Oh mas Anton, ya, dijawab di bawah ini ya, salam, psd.
By: anton sujarwo on January 16, 2012
at 7:01 am
Mau tanya mas Pri,
kami memakai pompa DAB langsung ke kran, kenapa kadang2 pompa menyala sendiri/ otomatis setiap 15-30 detik padahal posisi kran tertutup, kadang mau normal atau berhenti sama sekali. Apakah pressure switch nya rusak, atau tabung kurang angin, atau ada kebocoran (smua kran ok alias tidak ada menetes). Mohon infonya dan teri kasih sebelumnya.
Mas Mei ysh, mungkin masih ada yang bocor di sistem pemipaannya atau sisi isapnya tidak dilengkapi dengan katup searah seperti yang saya bahas di pertanyaan mas Ghofar. Atau masih ada udara terjebak di sisi tekan pompa sepanjang pipanya. Coba cek lagi ya, selamat mencoba, salam, psd.
By: mei on January 18, 2012
at 10:11 am
Mas Pri,
kami menggunakan tendon penampungan air di lantai 3, dari penampungan itu awalnya kami distribusikan menuju kran2 air dgn gravitasi tapi karena airnya kecil maka supaya lebih kuat kami tambahkan pompa pendorong dari penampungan menuju kran2 air, masalahnya adalah saat ini pompa pendorong itu terus hidup meskipun semua kran sudah dimatikan, kami sdh panggil tukang pompa dan diganti otomatisnya namun msh tetap seperti itu, mohon solusinya mas pri, thanks.
Dear Mas Abdul Ghofar, masalahnya barangkali di pipa isap pompa dari tangki menuju pompa perlu dilengkapi dengan katup searah (yang hanya bisa mengalirkan air dari tangki menuju pompa saja) sehingga bila kran semua tertutup, tekanan pompa naik air tidak balik lagi ke tangki atau tekanan di sisi isap dipertahankan tinggi akibat adanya katup searah tersebut. dengan begitu pompa akan off (mati) dan baru hidup lagi bila kran ada yang dibuka dan tekanan air disisi keluar pompa turun. Waktu pompa jalan dan kran masih terbuka air akan mengalir dan tekanan sisi isap rendah maka katup searah terbuka untuk mengalirkan air menuju pompa. Begitu kran tertutup tekanan pompa naik maka tekanan akan menjalar ke sisi isap tapi ditahan oleh katup searah yang nutup maka pompa akan mati. begitu seterusnya, jadi pasang aja tambahan katup searah di sisi isap pompa, ok, selamat mencoba semoga berhasil, salam, psd.
By: Abdul Ghofar on January 21, 2012
at 10:59 am
malam pak Gofar
saya menawarkan flow switch yaitu automatic sensor yang khusus untuk pompa pendorong untuk lengkapnya liat di videonya di sini http://www.youtube.com/watch?v=WvII4KJutO0&feature=youtu.be dan blog saya di http://permatatehnik-gsm.blogspot.com
By: taufiknurhapani on February 14, 2014
at 12:47 pm
pak, tahu rangkaian dalamnya pressure switch tdk? apa2 sj komponen penyusun pressure switch?
Dear mas Raka, setahu saya pressure switch hanyalah saklar mekanik yang diputus-sambung karena tekanan air. Jadi tidak ada rangkaian listriknya yang aneh hanya saklar. Isinya lebih ke mekanik berupa pegas, tuas penyetel kekuatan tekanan dan rangka konstruksinya. Ok, saya kira itu, tks, salam, psd.
By: raka on January 28, 2012
at 3:13 am
asaalam…
mas mau tanya nih..saya baru beli pompa air merk sanyo otomatis PH236A 200watt. pompa ini saya gunakan untuk memompa air dari tandon bawah tanah.jarak pompa dan tandon 1meter.tandon ini sudah saya lengkapi dengan pelampung otomatis. dari pompa ini instalasi langsung ke kran-kran di lantai 1 dan saya kasih sambungan “T” untuk kran-kran di lantai 2. masalahnya adalah:
1. pressure switchnya terlalu sering on/off
2. untuk lantai 1 semua kran berjalan lancar,tapi untuk lantai 2 debit airnya kecil sekali, ketinggian lantai dua adalah 9meter.
3. apakah saya perlu menambah tangki tekan?
4. sebelumnya saya menggunakan pompa otomatis wasser 125 watt selama dua tahun tidak pernah masalah, sampai, terkena karat.
Wah susah juga pertanyaannya. Rasanya pompa anda yang baru ini meskipun wattnya tinggi tapi daya tekannya (head) kecil dan saya kira meskipun dibelikan tangki tekan juga tidak mengatasi masalah. Apa gak sebaiknya beli lagi pompa yang headnya tinggi mas, lebih dari 15 meter kalau ada sehingga cukup untuk sampai ke lantai 4. Ok, coba deh, salam. psd.
terima kasih atas jawabannya
By: oengs on January 29, 2012
at 1:32 pm
Asslmkm pak, Saya punya masalah dengan level control. setelah saya chek di tangki, rupanya otomatisnya tdk berfungsi sepertinya pelampung kurang berat sehingga pompa tidak otomatis ON, pertanyaan saya adalah apakah perlu ditambahkan pelampung ke tiga?
terimakasih, saya tunggu jawabannya
Mas Adji ysh, kalau memang benar dengan beratnya sendiri gak kuat meng-on-kan ya barangkali memang kurang berat. Tapi umumnya sudah dirancang agar kuat kok, atau pegasnya yang disaklarnya agak dikendorin saja biar agak enteng nariknya. Selamat mencoba, salam, psd.
By: adji on February 3, 2012
at 6:19 am
2 Pelampung tersebut (bawaan dari radar) sebelum ditutup harus diisi air dulu sampai penuh pak…fungsinya sebagai pemberat.
Dan pelampung tersebut didesain untuk sekali tutup saja (tanpa drat) sehingga kalau sdh ditutup, akan susah sekali untuk dibuka lagi…
By: MASAGUS on March 19, 2012
at 4:12 am
mat sore,pa kenapa mesin pompa air saya ,merk panasonik tdk bisa mengisap air,mesinnya ms baru. makasih sebelumnya.
Dear mas Thomas, ada banyak hal penyebabnya mas, ini dua diantaranya yang sering terjadi. Yang pertama muka air yang disedot lebih rendah dari kemampuan pompa. Umumnya pompa hanya bisa meyedot dari permukaan air di bawahnya sedalam maksimum sekitar 8 meter. Kalau ini yang terjadi, solusinya rendahkan posisi pompa mendekati muka air yang disedot. Kalau gak mungkin pakai jet pump. Sebab yang kedua saluran isap bocor sehingga udara selalu terisap, bukan air. Kalau ini penyebabnya, perbaiki sambungan-sambungan saluran isap dan tambahkan foot valve (katup searah) diujung pipa isap terrendah agar pompa tidak selalu mancing. Selamat meneliti yang mana, salam, psd.
By: thomas on February 16, 2012
at 7:39 am
assalamualaikum
salam kenal mas,
saya mau tanya bagaimana cara menghubungkan kabel radar dengan kabel dari pompa air?
ada dua tempat kabel u yang di radar apakah 2 duanya digunakan lalu dihubungkan dengan kabel u power pompa air?
tolong jawabany Mas,
Dear Mas Fajar, bukan mas. Satu kabel radar dihubungkan ke satu kabel power yang ada arusnya, terus satunya lagi kabel radar ke pompa. Satunya lagi kabel di pompa, hubungkan dengan netralnya power secara langsung. Ok cuma begitu, selamat mencoba, salam, psd.
salam
fajar
By: fajar on February 20, 2012
at 3:01 pm
assalamualaikum wr wb
maaf mas pri ada yg mau tanyakan nih,
sy tinggal di komplek air pamnya kecil sekali dan sy sudah beli pompa dap biasa yg ada otomatnya merk simitzu yang mau saya tanyakan bagaimana cara membuat instalasinya dan apakah otomatnya bisa bekerja kalau pompa di hubungkan langsung dgn pipa pdam. mohon penjelasannya.
Dear Mas Rigel, Ada dua alternatif mas. Yang pertama air dari pam ditampung dulu baru dipompakan ke kran-kran. Untuk alternatif ini jangan lupa di sisi isap pompa dipasang katup searah (bisa check valve) dan pressure switch di pompanya sehingga pompa akan bekerja secara otomatis. Bila kran dibuka pompa jalan dan bila kran ditutup akan mati otomatis. Alternatif kedua, tapi tidak saya sarankan, adalah menyambung pompa nyedot dari pam karena kalau pas tidak ada air pam, pompa akan jalan terus dan gak mati-mati akhirnya panas bisa terbakar motornya. Jadi alternatif ini hanya bisa dilakukan jika dijamin pipa air pam selalu ada airnya meskipun kecil alirannya. Instalasinya sama, sebelum pompa wajib pakai check valve, ok, sama dengan alternatif 1, keluaran pompa langsung dihubungkan ke pipa yang menuju kran-kran dan pompa dilengkapi dengan pressure swutch + tangki tekan kecil agar tidak sering on-off. Ok selamat mencoba, salam, psd.
By: rigel on February 26, 2012
at 5:28 pm
salam,
saya baru beli mesin air shimizu otomatis buat pendorong, tapi otomatis mesin tsb ketika keran dibuka hidup mati (cetak cetek) walaupun sudah saya buka beberapa keran dengan anggapan bahwa keluarnya air lebih cepat akan tetapi mesin tersebut masih mati hidup.
kira-kira apa yang harus saya lakukan agar mesin tersebut tidak hidup mati ketika keran saya buka.
terima kasih.
Dear Mas Ricki, ada yang kurang mas, di saluran masuk pompa harus dipasang check valve atau katup searah sehingga saat tekanan air dari pompa tinggi air tidak balik lagi ke tangki dan tekanannya turun lagi dan meng-on-kan pompa lagi gitu seterusnya. Jadi belikan check valve di sisi isap pompa, ok, selamat mencoba. Salam, psd.
By: Ricki Dani on February 28, 2012
at 1:43 am
maaf pak Riki untuk pompa pendorong memakai automatis sensor yang di sebut flow switch, beda dengan yang terpasang di bpk yaitu pressure swith di mana dia tidak bisa di gunakan untuk pompa pendorong lengkapnya liat videonya di http://www.youtube.com/watch?v=WvII4KJutO0&feature=youtu.be dan informasi lengkapnya di http://permatatehnik-gsm.blogspot.com/
By: taufiknurhapani on February 14, 2014
at 12:53 pm
Ikut menyimak mas… Jadi pemilihan pengaturan operasi pompa tergantung pada system instalasi air yang dirancang. Untuk yang menggunakan tangki tendon dengan distribusi secara gravitasi disarankan menggunakan level control. Sedangkan untuk instalasi yang hanya berupa pemipaan langsung dari sumber menuju pemakai, tidak ada pilihan kecuali memakai pressure switch dengan konsekuensi cepat rusak bila tidak dilengkapi dengan tangki tekan untuk mengurangi frekuensi start stop…
Sip2 mas, nice info…
Sukses selalu,
Betul mas, salam, psd.
By: tangki on March 5, 2012
at 3:52 am
Terimakasih untuk pencerahannya,sy mau bertanya ,sy mengalami putus tali pelampung,kemudian sy coba pasang lagi,yg terjadi malahan kalau air sudah penuh memang berfungsi swicth akan mengirimkan ke sensor dan air mati?yg skrg jd masalah kalau air kepakai dan toren kosong (ke 2 pelampung mengambang) swicht td tdk berfungsi?hal apa yg menyebabkan seperti ini ya?u swicth control sy cek pakai tespen ke 2 titik mur siatas menyala?apakah swicht rusak?mhn pencerahan?no hp sy +0817721852 ada yg bs sy hub gak?agar bs lbh jelas informasinya.tq saldy
Dear Mas Saldy, agar pompa hidup lagi hidup pelampung harus dua-duanya menggantung mas saat air dalam tandon kosong. Jadi usahakan atur tali sedemikian rupa sehingga dua pelampung nggantung sehingga beratnya mampu menarik switch di atasnya untuk menyambung arus saat tangki kosong dan pompa nyala.Terus air mengisi pompa dan pelampung bawah mulai ngambang tapi pompa tetap jalan dan ngisi terus tangki. Akhirnya dua pelampung mulai ngambang dua-duanya sampai mengendorkan tali paling atas sehingga switch akan lepas dan pompa mati. Air terpakai, permukaan nyusut terus sampai pelampung dua-duanya tergantung dan cukup menarik saklar untk menghidupkan kembali pompa, begitu bolak-balik. Ok semoga jelas dan selamat mencoba, salam, psd.
By: saldy on March 5, 2012
at 1:07 pm
Mengapa pompa air shimizu 150W tabung putih selalu harus dipancing (setelah beberapa jam tidak digunakan)? kl lubang pancing air dibuka hanya tekanan angin saja yg keluar. Saya sdh cek foot valve normal, saluran hisap pada tabung tidak ada kebocoran(saya cek dengan menutup saluran hisap dgn telapak tangan dan menyalakan pompa beberapa saat lalu mematikan pompa dan kekuatan hisap pompa pada telapak tangan masih terasa kuat setelah 10 menit) mohon bantuannya, terima kasih.
By: Ontohot on March 20, 2012
at 1:21 am
Halo salam , saya mau tanya kenapa ya pompa saya nyala tiba 2 padahal tidak ada yang mengunakan air walau hanya sebentar apa karena saya ada pemanas air ? dan jaraknya kurang lebih setiap 15 menit , apa ada penyebab lain? Seperti bocor
By: Wiesen on March 23, 2012
at 3:16 pm
kalo aku si bikin sendiri pake ic poknya hasilnya maknyus,bisa di atur sensornya kalo airnya udh penuh mti sendiri pompanya,awet lg udh 1thn blm rusk
By: aceng on April 9, 2012
at 3:44 pm
Salam kenal pak, mohon pencerahan nih
sebelumnya, saya meletakkan pompa air dari tandon dengan ketinggian 2,5 meter untuk suply ke kran2 dlm rumah agar airnya kencang. cuman masalahnya, air dari PDAM gak bisa naik ke tandon tsb sehingga tandon selalu kosong dan jika PDAM mati, tidak ada air cadangan.
kemudian saya pindahkan pompanya dari pipa PDAM menuju Tandon.
nah yg anehnya, walaupun pompa gak saya ON kan/tidak disambung ke listrik, ternyata air dari PDAM naik koq ke tandon. dan tidak disadari, air di tandon jadi meluber krn penuh.
u/menghindari melubernya air, saya coba pasang pelampung pada tandon. tapi menurut tukang tidak bisa dipakai pelampung karena masuknya air dari PDAM melalui lubang bawah yg ada di tandon.
pada kasus ini apakah pompa yg dipasang pada tandon menuju kran bisa menghambat masuknya air PDAM ke tandon? (krn saya berniat untuk memindahkan kembali pompa nyedot dari tandon dan supply ke kran2).
kemudian apa yg bisa sy lakukan agar air tandon gak meluber kepenuhan?.
terimakasih sebelumnya pak.
By: ciquer on April 23, 2012
at 4:45 am
Salam kenal pak,
mohon pencerahannya nih
awalnya saya memasang pompa air dari tandon (ketinggian 2,5 meter) dan supply ke kran2 air dalam rumah agar semburannya kencang.
masalahnya, air dari PDAM tidak bisa naik ke tandon sehingga air di tandon selalu kosong dan tidak ada cadangan air klo pdam mati.
kemudian pompa tsb saya pindah ke saluran PDAM agar nyedot mengisi tandon (konsekuensinya, air yg mengalir ke dlm rumah jadi kecil).
nah lucunya, setelah pompa dipindah, meskipun pompa tsb tidak saya ON kan/konek ke listrik, air tetap bisa naik ke tandon sehingga pompa tidak terpakai.
masalah baru, kadang saya tidak sadar bahwa air di tandon udah penuh dan meluber. Mengatasi hal tsb, saya coba pasang pelampung untuk tandon. tapi menurut tukang, tandonnya percuma dipasang pelampung karena air ke tandon terisi lewat lubang pada tandon yg bagian bawah.
pada kasus ini, apakah pompa yg dipasang pada tandon menuju kran bisa menghambat masuknya air dari PDAM ke tandon? (karena rencananya, pompa mau saya pasang kembali jalur tandon ke kran2 dlm rumah).
apa yg bisa sy lakukan agar air tandon tidak meluber?
terimakasih sebelumnya pak
By: ciquer on April 23, 2012
at 4:57 am
mas Pri,
apa kabar? semoga sehat selalu.
saya sedang mengakali aliran air yang agak pelan dari torent ke keran2 dirumah saya. dasar toren ada di ketinggian 3 m, dan rumah saya hanya 1 lantai, asumsinya ini sudah dapat membantu pengaliran air nya lebih kencang. Tapi kemungkinan ada kesalahan pemasangan yang buat airnya mangalir ke bawah dulu, baru naik lagi ke atas plafon sebelum didistribusikan ke keran-keran.
ada dua solusi, saya menginggikan letak toren dengan bantuan dudukan dari besi dan pemasangan pompa dorong dari torent menuju ke keran2.
1. bagaimana caranya agar saya bisa memiliki 2 letak saklar untuk menyalakan pompa dorong tersebut, sehingga kalo sedang mandi atau sedang mencuci di kamarmandi belakang bisa dengan mudah menghidupkan pompa dorong
2. apakah ada alat yang bisa dipasang di pompa dorong, shingga jika ada keran yang dibuka dibawah, pompa langsung menyala dan mendorong air kebawah lebih kencang
terima kasih
regards
rian
By: Rian on April 23, 2012
at 8:54 am
salam kenal,
saya beli pompa booster merk venesia ( mirip kayak wasser yang memiliki 3 switch pengatur watt) trus saya pasang pada pipa keluar torn air, cuma pada waktu torn kosong (mesin baru menyala) pada waktu tron penuh air malah mesin gak nyala. bisa kasih solusi mas? sudah dituker arah pompanya malah mati gak nyala.
By: irvan on April 28, 2012
at 6:38 am
mohon pencerahanya mas,..
bisakah pompa shimizu bukan otomatis, dijadikan otomatis???
jika bisa,..gmna caranya?
tHanks
By: jo on June 9, 2012
at 1:56 pm
Salam,
Kenalkan, nama saya Iskandar. Wah, menarik sekali blognya – bermanfaat untuk orang banyak. Saya juga mau ikut minta advis sedikit. Saya pengin pasang pompa pendorong dari toren ke 4 kamar mandi (2 di lantai dasar dan 2 di lantai 1). Semula ingin pakai pompa booster tetapi kata beberapa toko pompa, jenis pompa ini kalau rusak harus ganti seluruhnya tidak bisa diperbaiki. Alternatif kedua memakai pompa dangkal otomatis; tetapi katanya ada problem dengan switch otomatisnya yang tidak sampai setahun sudah akan loyo karena harus sering “main” sejalan dengan frekwensi dibukanya kran. Satu toko memberi saran (yang relatif lebih murah dan lebih baik katanya) untuk memakai pompa sumur dangkal non-otomatik lalu diperlengkapi dengan yang dinamakan “pressure control” (bikinan Taiwan dan harganya malah lebih mahal dari pompanya sendiri – Rp.350 ribu). Katanya ini lebih tahan dan juga tidak berisik dengan suara ceklak-ceklek switch otomatiknya. Apa pendapat mas Prihadi tentang solusi ini? Apa bedanya “pressure control” ini dengan pressure switch yang di dipakai pada pompa otomatik pada umumnya?
Matur nuwun atas advisnya.
Dear Mas Iskandar, salam kenal kembali. Sama mas antara pressure switch dengan pressure control. Prinsipnya sebagai switch atau pemutus/penyambung aliran listrik yang bekerja berdasarkan tekanan air di pompa. Menurut saya pasang pompa biasa saja mas yang berfungsi sebagai pendorong. Dirumah saya untuk 4 kamar mandi dengan pompa 100 W cukup memuaskan asal maksimum yang dipakai bareng 2 kamar mandi saja. Tapi pasangnya jangan salah tetap harus dilengkapi dengan check valve atau katup searah di sisi isap pompa (dipasang pada pipa mendatar) dan tangki tekan di sisi keluaran pompa dan tentu saja pompanya harus dilengkapi dengan pressure switch. Selamat mencoba semoga sukses, salam, psd.
By: Iskandar on June 22, 2012
at 2:18 pm
pak iskandar sekarang ada flow switch, automatis pompa pendorong yang bisa di pakai di pompa biasa saya sudah coba 2 tahun ini dan gk pernah ada masalah pompa saya shimitshu 125 info lengkapnya di
http://permatatehnik-gsm.blogspot.com/
By: taufiknurhapani on February 1, 2014
at 5:46 pm
Malam pak, sy minta tolong pencerahannya pak. Sdh 1 mnggu air pam tdk naik ke atas, jd utk mencuci dg mesin cuci sy harus membawa air manual dr lantai bawah lalu dituang ke mesin. Sy tdk punya bak penampungan air dan rncananya sy mau beli pompa air utk memompa air pam naik ke atas, kira2 pompa yg seperti apa ya pak? Dan u/ pemasangannya di letakan di mana? Terimakasih
Dear Mbak Lenna,
Perlu mbak ketahui dulu bahwa memompa air pam langsung tanpa melalui penampungan terlebih dulu adalah menyalahi aturan (ilegal). Jadi sebaiknya mbak beli penampung atau membuat penampungan air pam dulu sebelum beli pompa. Kalau sudah ada penampungan baru pasang pompa yang menyedot air dari penampungan menuju kran-kran. Pompa yang mbak beli saya kira untuk 1 lantai sampai 2 lantai cukup yang 100 Watt saja. Jangan lupa dilengka[i dengan foot valve atau check valve atau katup searah di sisi isap pompa dan tangki tekan di sisi keluaran pompa agar dapat bekerja secara otomatis. Lihat tulisan dan komentar saya yang lain. Selamat mencoba, salam, psd.
By: Lenna on July 7, 2012
at 11:54 am
assalamu alaikum
maaf pak , mautanya , saya baru pasang otomatis di TORN , yg merek radar seperti gambar di atas , ada masalah ketika air habis , turun pelampungnya pun turun tapi sepertinya tidak ada daya kekuatan untuk menarik switc nya sehingga ketika air perlahan mulai habis dan pelampung tetap menggantung tapi alat otomatis radar nya tidak turun jadi mesin tidak menyala , kalau saya coleh sedikit baru turun swicth nya dan air keluar
pertanyaannya apakah saya salah cara setting pelampungnya pak? mohon bantuanya untuk mengajari saya cara setting pelampungnya , apakah ada teknik khusus
wassalam
didi
By: didi on July 17, 2012
at 1:42 pm
Dear Mas Pri,
Saya mengunakan Grundfoss JP Basic 3 untuk menghisap air dari ground tank yang berukuran panjang 3,4 m lebar 4,4 m dan tinggi 2,4 meter. mengunakan pipa hisap 1,1/4 inch lengkap dengan foot valve di 20 cm dari dasar, tinggi permukaan air rata-rata 1,m diatas foot valve. Pipa dischard 1 inch. Pipa hisap udah saya cek dan tidak bocor.
Problem pompa saya ngak mau nekan lebih dari 2,2 bar meskipun stop kran sebelum ke pipa distribusi di tutup. padahal waktu pertama saya pasang (satu bulan yang lalu) semua normal dan tekanan bisa sampai 4 bar. Hal itu mengakibatkan pressure switch tidak bisa berfungsi normal dan pompa kadang tidak mati-mati.
Bagaimana supaya tekanan pompa bisa kembali normal.
By: Azis on August 5, 2012
at 4:10 am
ni mau nnya mas,
saya pnya pompa air merk shimizu, kenpa g bisa hidup ea? n kedua kabel aku taspen ada setrumya?apa gulunganya atau capasitornya? mkch
By: sandy on August 8, 2012
at 12:48 am
pagi pak, mau nanya, saya mau buat kolam lele uk 3x5mter dengan ketinggian 1.5 mter, saya rencana mau pasang pompa utuk sirkulasi air nonstop 24 jam dan ingin pasang pompa yang konsumsi listriknya kecil, bisa gak yaa? kalo ada merek apa?
By: paijo on August 12, 2012
at 11:29 pm
Pak, mau tanya utk pompa shimitzu 130w setelah pemakaian 2thn saat ini terjadi kendala, sering nyala setiap +/- 30 menit n butuh wkt 1menit utk mati( semua kran sdh dlm kondisi tutup n pemeriksaan semua pipa sdh dilakukan utk mencari kebocoran)apakah itu kendala ditangki tekan(bawaan dari pompa) / otomatisnya (selama ini hanya switch atomatis yg di ganti kalau tdk mau nyala pompanya).thx
By: indra on August 21, 2012
at 3:05 am
Yth pak Pri,
saya minta solusinya untuk masalah saya. Di kampung saya air sumur tidak bisa digunakan untuk minum ato masak karena airnya berwarna coklat. Tiap hari kami harus ambil air di kampung sebelah. Saya berencana memasang pompa air yg disedot dari rumah ke sumur gali di kampung sebelah dgn jarak 300m dari rumah ke sumur. Kedalaman sumur 5m. Yg ingin saya tanyakan: berapa ukuran pipa yg pas (mesin pompa di rumah)? Bisakah dgn pompa biasa yg 125 watt? Terimakasih pak Pri
By: rizky on August 26, 2012
at 7:22 am
saya punya pompa air untuk 3 kontrakan dengan meteran listrik dan torn setiap rumah 1, saya ingin masing2 kebutuhan air tiap rumah mengambil listrik dari masing2 kontrakan, mohon dibantu idenya ya pa , trims
By: duee on September 19, 2012
at 8:20 am
Selamat sore mas,
Pompa air di rmh saya sdh pompa jenis jetpump merek wasser, namun mata bor dari pompa ini yg dimasukkan ke pipa diameter 4″ diakali dgn hanya menanam mata bor sedalam 2m dr permukaan tanah, dan disambung dgn pipa ukuran 1/2″ sepanjang 20m kedalam sumur 57m, dimusim kemarau kemaren pompa sudah tidak bisa menarik air lagi, saya berasumsi air tanah lagi turun, namun saat ini lg musim penghujan, pompa saya malah tidak bisa mengeluarkan air sedkitpun, apakah ini ada hubungannya dgn mata bor yg hanya 2 mtr ditanam dibawah tanah, pls advicenya, karena ketika klep dicek masih berfungsi dgn baik, kelihatan dr pressure ctrl yg ada dimesin. Selain itu bila ada kebocoran di pipa, saya sudah ganti dgn pipa yg baru, namun pompa msh tdk bisa menarik air.
Maaf , saya numpang email istri saya.
Martinus
By: Martinus on October 8, 2012
at 11:05 am
Mas Pri yang terhormat,
Barang kali pertanyaan saya berbeda dari yang lainnya. Saya ingin mencari switch yang secara otomatis apabila tangki resorver penuh bel berbunyi atau lampu menyala. Menurut saya switch pressure atau level control mempunyai beberapa kelembahan. Pemakaian listrik lebih boros dan resiko lupa menutup kran. Saya ingin merangkai sistim switch itu dengan menggunkan saklar bel dan pelampung udara. Apakah ada dijual bebas rangakaian switch yang saya maksud ?
By: AHMAD ABUDIN on October 12, 2012
at 1:00 am
Pak, bagaimana cara mengatasi tali pelampung yang putus sehingga fungsi otomatisnya tidak berfungsi. Apa perlu disambung dengan tali lain yang lebih kuat & bagaimana mana cara membuka alat otomatisnya di toren, terima kasih.
By: rahmat on November 14, 2012
at 5:54 am
dear mas Pri,
saya telah memasang pompa air untuk instalasi pada toren, kemudian beberapa hari belakangan saya harus memancing pompa air saya dan pada saat air cukup/ penuh dalam toren mesin mati dengan sendirinya, hanya pada saat rumah saya tinggalkan kran dalam kondisi tertutup dan setelah saya kembali ke rumah tanpa disadari mesin pompa air saya menyala dan kondisi air di toren sudah habis, setelah saya periksa air yang berada dalam toren malah tersedot bukan mengisi….mohon bantuan dan arahan, trima ksih.
regrads, faridz
By: faridz on November 20, 2012
at 4:44 pm
Hi Mas Pri,
mau tanya nih, kalau dari toren keluar ada pompa shimizu buat dorong namun suka cetak-cetek apa yang harus dilakukan ya? apa perlu pressure switch? atau pressure switch biasanya di pomapa dan hanya perlu di setel tekanannya?
Lalu untuk pompa yang tarik dari sumur ke toren di dak, ditengah terdapat filter sehingga sepertinya membuat pompa suka hidup mati sebelum toren penuh. ini karena pressure terhambat di filter ya? harus diapakan ya pak? ada saran?
Terima Kasih
By: sam on November 22, 2012
at 2:13 am
[…] prihadisetyo.wordpress.com […]
By: Cara Memperkuat Daya Sedot Mesin Pompa | Alat Penghemat BBM on December 3, 2012
at 9:00 am
Mas Pri
saya mau tanya dirumah saya selama ini memakai pompa yg tdk otomatis jd harus dihidupkan dimatikan setiap akan digunakan. saya cuma punya tandon air dibawah saja. masalahnya dulu otomatis sering rusak karena pompa ga berhenti bunyi padahal kran air mati semua kemungkinan ada kebocoran pipa tp sdh beberapa tukang dipanggil tetap tdk menyelesaikan masalah akhirnya otomatis pun dilepas.
nah sekarang saya baru beli mesin cuci bukaan depan dimana hrs ada air yg mengalir lancar dankuat. harus pompa otomatis.
yg ingin saya tanyakan apa saya harus pasang otomatis lg? atau says hrs punya tandon diatas? kira2 apa cukup klo saya membuat tandon diatas hanya 3-4m saja?
karena rasanya percuma pasang otomatis kalo sering rusak.
trima kasih mas. mohon pencerahannya…..
By: vina on December 20, 2012
at 2:32 am
Malam Mas, PDAM yg mengalir ke rumah sy lemah sekali seharian. Sy berencana pasang toren air 650ltr utk mengalirkan ke kran kmr mandi, shower dan kran dapur. Torennya sy taruh dipermukaan tanah krn td memungkinkan ditaruh diatas. Yg jd pertanyaan apa saja yg diperlukan utk instalasi:
1. Pompa seperti apa utk menarik air PDAM msk ke toren? Merk dan wattnya?
2. Pompa seperti apa utk mengalirkan dr toren ke kran2?
3. Otomatis apa sajakah yg diperlukan baik dr PDAM ke toren dan dr toren je kran?
Sy tunggu jawabannya. Makasih sebelumnya.
By: sophie on January 2, 2013
at 4:11 pm
Assalamualaikum,
Wah senang sekali sy menemukan forum ini. Kebetulan sy akan membuat tadon air/toren. Tetapi sy tidak berencana memakai pompa booster untuk meningkatkan tekanan semprot air. Ada seorang tukang yang memberi info saya bahwa booster tidak perlu. Saya penasar dan carti-cari di google. Tapi yang saya dapat adalah rumus-rumus mekanika fluida dan ya saya tambah puyeng. Otak saya tidak nyampek. Intinya begini. Si tukang plumbing memberikan tip sbb: di bawah toren (tangki tadon air) dipasang pipa yang 4 dim, diujung pipa yang 4 dim itu lalu dipasang pipa yang 1 dim dan diperkecil lagi menjadi 1/2dim. Kata Pak Tukang semakin panjang pipa 4 dim yang dipasang dibawah toren maka tekanannya semakin besar. tentunya untuk estetika pipa yang 4 dim tersebut disarankan ditanam di tembok.
Pertanyaan saya jika pipa 4 dim itu panjang hanya 4 meter apakah tekanan air sudah bisa dipake untuk menjalankan shower?
terimakasih jawabahnnya.
Salam
pak Budi
By: budi on February 13, 2013
at 1:32 pm
salam kenal
bagaimana cara kerja pompa air mini..?
terimakasih
By: sunarwan on March 17, 2013
at 3:03 am
mau nanya Agan2,.saya pasang pompa air otomatis merek simizu,..sebetulnya saya sudah make toren di atas,buat bikin arus airnya lebih kenceng saya pasang pompa air otomatis,..yg mau saya tanyakan
a.kenapa meski air dari toren sudah mengalir dengan volume air kecil kok tdk ada tekanan keluar keran yg besar ya malah pompa otomatisnya langsung mati nyala-mati nyala terus,..padahal posisi keran terbuka dengan volume air tetep masih kecil mohon pencerahannya gan,..
salam
By: Irawan on April 25, 2013
at 11:22 pm
Siang Pak,
Mau tanya,bagaimana cara pasang tangki tekan ? sebagai informasi pompa air saya merk wasser memiliki tangki bawaan yang disamping, karena sering hidup mati sendiri maka saya berniat pasang tangki tekan. Mohon sarannya.
By: Roni on April 30, 2013
at 6:09 am
Mas, saya belum faham cara pemasangan check valve atau katup searah bisa bantu buat skema rangkaiannya gak. Terus kalau dipasaran check valve atau katup searah kita tanya nama itu sudah tahu tokonya ya (ada merknya ?) terima kasih sebelumnya. Rencana mau beli shimizu 130 BIT untuk pendorong pemanas air (recomended gak).
By: abughifari on June 11, 2013
at 4:19 am
ass, lam kenal pak…. mau tanya nih.. biasa gak pompa air biasa(pompa tanpa ulir presure switch dan tabung tekan ) dipasang kedua komponen tersebut? klo bisa bagaimana caranya? thanks sbelumnya..
By: rudianto_ny@yahoo.com on July 16, 2013
at 6:54 am
selamat pagi pak,
saya dengan Freedrieck pak, saya mempunyai Depo Air minum isi ulang, ada permasalahan yang sampai saat ini saya sedang mempelajari pak, permasalahnnya , apakah dapat level Control di gunakan di Pompa bertekanan tinggi ( 1Hp ), mohon solusi dan bantuan penjelasanya pak..Terima kasih
By: Freed on July 21, 2013
at 7:14 pm
assalamulaikum pak…
mohon pencerahannya pak.. saya berusaha mengalirkan air di rumah warga yang berada di ketinggian. dengan mengunakan mesin dan tangki penampungan(2 kubik) dan kemudin di lanjutkan ke rumah warga…
yang jadi masalah adalah cara mengontrol tangki penampungan(penuh atau belum)
sementara jarak sumber air dengan rumah warga hampir 1 kilo meter…
mohon rekomendasinya untuk pengunaan otomatis yang seperti apa agar lebih efektif lebih efesien ???
terimah kasih sebelumnya pak
By: andi ikmal on July 22, 2013
at 1:26 pm
Maaf ni gan di luar topik.
Gan mau tanya, apakah sudah ada/dibuat pabrik alat pemutus aliran listrik otomatis ketika tegangan listrik di rumah tiba-tiba naik/berlebih kalo ada apa nama alatnya dan di mana bisa pesan.
Mohon info ke asepsp@gmail.com Terima kasih,
By: Asep S on August 5, 2013
at 4:49 pm
Salam kenal pak Pri, nama saya wahyu, bagus bangat blog nya, boleh minta advise nya pak. di rumah, saya pake air sumur, air sumur dipompa dan ditampung dulu di tangki di lantai 2, kemudian dialirkan ke instalasi air rumah dengan pompa juga, nah pompa yang dari tangki ke instalasi terlalu sensitif, padahal kran yang dibuka sudah full, tapi pompanya sebentar2 hidup mati padahal kran masih terbuka full, sehingga harus membuka 2 kran baru pompanya lancar hidup nya, padahal kondisi spt itu (membuka 2 kran) jarang bangat, untuk pompa yg di lantai 2 itu saya pake pompa shimizu …kemarin saya coba membuang angin dari tangki bejana pompa tersebut, tapi tidak memberikan pengaruh apa2, kerja pompa tetap seperti itu juga… mohon pencerahan pak Pri, bagaimana agar kerja pompa tersebut normal, artinya cukup membuka 1 kran tp pompanya udah hidup terus sanpai krannya ditutup kembali….
sebelumnhya saya ucapkan terimakasih atas pencerahannya pak Pri, wasalam
By: wahyu on September 25, 2013
at 3:20 am
saya mau tnya.
bolehkah saya minta bahan2 yang digunakan??? krn saya ada matakuliah untuk membuat keran elektrik ini.. tpi saya menggunakan sensor ultrasonic.
trimkasih
By: kadek on October 7, 2013
at 7:47 am
Salam kenal pak,
di rumah sy pasang pompa jet pump grundfos 500 watt dengan tangki tekan di atas, gmn caranya setting stop kran yg bagus untuk pengeluaran menuju tandon (reservoir) soalnya setiap mesin hidup selalu low pressure dan hrs setting ulang stop kran nya. apakah hrs di pasang dua stop kran atau gmn pak… mohon pencerahannya.
By: Denni on October 18, 2013
at 3:06 am
Mas Pri,
Thaks infonya ya, tapi masih agak bingung nih dan mau nanya.
Saya dirumah pakai pompa air otomatis.
Beberapa bulan lalu, tangki otomatisnya bocor dan posisinya ada dibawah, jadi tangki itu saya pasang langsung tanpa tangki.
yang menjadi pertanya’an saya, apaka bisa dibuat otomatis kembali tanpa menggunakan model tangki yang lama ?
thanks,
salam,
harta,
By: Harta on December 25, 2013
at 2:23 pm
Siang pak.
Saya mohon info nya pak.
Saya ada rencana bangun rumah baru, dgn sistem penampungan air dibawah tanah dgn menggunakan toren. (PDAM >> Toren Bawah >> Pompa >>> Toren Atas >> Pompa >>> Shower.
Bagaimana saya bisa tahu ya pak toren bawah airnya kosong pd saat Pompa bawah dinyalakan ?
Karena ketakutan saya, pd suatu waktu PDAM tidak nyala, Pompa air hidup terus (Toren bawah Kosong) dapat menyebabkan kerusakan pada pompa air.
Terima kasih.
By: Nopry yanto on January 17, 2014
at 7:22 am
[…] prihadisetyo.wordpress.com […]
By: Cara Kerja Otomatis Mesin Pompa Air | Xpower Penghemat BBM Terbaik Post on February 8, 2014
at 11:05 am
saya punya pompa air tidak otomatis merk national apakah bisa dipasang PRESSURE SWITCH dipompa air tersebut kalo bisa tolong dong terengin caranya
By: Dedy on February 22, 2014
at 8:23 pm
mau tnaya nih mas, apa bisa pressure switch dengan level control digabung..? dan saya juga menggunakan tandon sebagai reservoir nya..?
mohon penjelasan nya
terimakasih
Dear Mas/mbak, rasanya gak bisa ya. Nanti bingung dong sistem kontrolnya. Tks, salam, psd
By: aerifuchiha on March 8, 2014
at 2:56 am
numpang info, Pak Pri.
Jika ada yg memerlukan penggunaan toren air dalam instalasi rumah, ada baiknya kunjungi terdahulu
http://www.nokuras.blogspot.com.
penggunaan tangki air kerucut dapat menguragi aktivitas kuras tangki hingga 80%.
By: hendry on April 21, 2014
at 5:54 am